Jumat 19 Jan 2018 09:31 WIB

Israel Minta Maaf ke Yordania

Kedutaan Besar Israel di Amman akan kembali beroperasi.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Aksi demonstrasi warga Yordania menentang Israel.
Foto: AP/Mohammad Hannon
Aksi demonstrasi warga Yordania menentang Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Pemerintah Yordania mengatakan, Israel telah secara resmi meminta maaf atas kematian dua warga Yordan di Kedutaan Besar Israel di Amman pada Juli lalu. Kedua warga Yordania itu tewas dibunuh oleh seorang petugas keamanan Israel.

Juru bicara pemerintah Yordania Mohammad al Momani, yang dikutip oleh kantor berita Petra, mengatakan Kementerian Luar Negeri Israel telah mengirim sebuah memorandum. Memorandum itu menyatakan penyesalan dan permintaan maaf yang mendalam atas insiden di kedutaan. Israel juga berjanji akan mengambil tindakan hukum dalam kasus tersebut.

Insiden pembunuhan itu membuat Pemerintah Yordania menutup kedutaan Israel. Yordania telah mengatakan, mereka tidak mengizinkan Israel membuka kembali kedutaan besarnya di Amman sampai negara tersebut melancarkan proses hukum terhadap pelaku pembunuhan.

Pada Kamis (18/1), kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Kedutaan Besar Israel di Amman akan segera beroperasi kembali. Otoritas Israel menyatakan telah memenuhi semua tuntutan Yordania untuk mengembalikan duta besar dan pembukaan kembali kedutaan.

Kedutaan tersebut ditutup tak lama setelah Israel memulangkan penjaga keamanan tersebut di bawah kekebalan diplomatik untuk mencegah otoritas Yordania menginterogasinya dan melakukan tindakan hukum terhadap tersangka penembakan. Setelah itu Duta Besar Israel dan staf kedutaan juga ditarik keluar.

Yordania mengatakan, bahkan jika penjaga itu memiliki kekebalan diplomatik, bukan berarti dia tidak dapat dihukum. Israel telah berjanji untuk menerapkan dan menindaklanjuti tindakan hukum dalam kasus tersebut. Israel juga akan mengambil tindakan dalam kasus penembakan seorang hakim Yordania yang tidak bersenjata oleh seorang tentara Israel dalam sebuah insiden pada 2014. Israel bahkan akan membayar kompensasi kepada tiga keluarga korban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement