Sabtu 20 Jan 2018 08:28 WIB

Sisi Kembali Mencalonkan Diri Jadi Presiden

Mantan komandan militer ini memprediksi dapat memenangkan pilpres tersebut.

Rep: Marniati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden Mesir Abdel Fatah Al Sisi.
Foto: Welt.de
Presiden Mesir Abdel Fatah Al Sisi.

REPUBLIKA.CO.ID,  KAIRO -- Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengatakan pada Jumat (19/1) bahwa dia akan mencalonkan diri kembali dalam pemilihan presiden yang dijadwalkan berlangsung Maret. Mantan komandan militer ini memprediksi dapat memenangkan pilpres tersebut.

"Hari ini saya katakan terus terang dan transparan bahwa saya harap Anda mengizinkan dan menerima pencalonan saya untuk jabatan presiden," kata Sisi pada pendukungnya.

Dalam pengumuman di televisi tersebut, Sisi mencatatkan prestasi Mesir selama masa jabatan pertamanya, termasuk pemulihan keuangan setelah bertahun-tahun mengalami gejolak politik dan ketidakstabilan ekonomi.

"Membangun negara membutuhkan waktu 16 sampai 20 tahun, saya berusaha menyelesaikannya dalam 8 tahun, Insya Allah," kata Sisi.

Sisi menjadi terkenal ketika dia memimpin penggulingan Presiden Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin pada 2013 dua tahun setelah jatuhnya penguasa lama Hosni Mubarak dalam pemberontakan "Arab Spring" yang melanda Timur Tengah .

Mantan jenderal tersebut menjadi presiden pada 2014, memenangkan 96,91 persen suara, meski jumlah pemilih hanya sekitar 47 persen dari 54 juta pemilih, setelah pemungutan suara diperpanjang satu hari.

Kritikus Sisi mengatakan popularitasnya menurun oleh reformasi ekonomi, masalah keamanan, tindakan keras terhadap pembangkang dan keputusannya untuk menyerahkan dua pulau Laut Merah ke Arab Saudi, yang menghujani Mesir dengan bantuan miliaran dolar.

Para pendukungnya di sisi lain mengatakan tindakan diperlukan untuk menjaga agar negara tetap stabil karena menghadapi tantangan keamanan termasuk serangan oleh militan Islam di wilayah Sinai Utara.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan Sisi telah memimpin tindakan keras yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap lawan politik, aktivis dan media kritis.

Awal bulan ini, Perdana Menteri Ahmed Shafik, dipandang sebagai penantang potensial paling serius sampai saat ini. Ia mengatakan tidak lagi mempertimbangkan sebuah tawaran menyusul badai kritik dari media yang bersekutu dan spekulasi bahwa dia ditahan oleh pihak berwenang di sebuah hotel di Kairo.

Penantangnya yang paling terkenal adalah Mantan Kepala Staf Militer Sami Anan dan Pengacara Hak Asasi Manusia Khaled Ali.

Ribuan pendukung Sisi berkumpul di stadion Kairo dan meminta mantan komandan militer tersebut mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua. Tokoh masyarakat, aktor dan anggota parlemen berada di antara kerumunan.

"Kami ingin Presiden Presiden melanjutkan. Ini bukan kehendaknya, ini adalah kehendak kita semua,"kata seorang penulis naskah dan penyair terkenal,Medhat al-Adl.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement