Senin 22 Jan 2018 05:39 WIB

Ahli Geologi Selidiki Bukti Gempat Kuat di Arab Saudi

Tim khusus SGS mengunjungi Khybar untuk melihat bukti gempa kuat 1.500 tahun lalu

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Budi Raharjo
Situs Khybar.
Foto: Arabnews.com
Situs Khybar.

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Ketua Survei Geologi Saudi Zohair A Nawab mengungkapkan bahwa tim khusus SGS telah mengunjungi daerah vulkanik Khybar dan berbatu untuk melihat bukti adanya gempa kuat. Catatan seismik menunjukkan bahwa gempa di sini terakhir terjadi sekitar 1.500 tahun.

Tidak ada catatan seismik sejarah yang didokumentasikan sebelum saat ini. Hal ini mendorong para spesialis untuk mengunjungi dan mengetahui dampak gempa di situs arkeologi. Kawasan ini memiliki sebuah kuil kuno dengan ribuan makam kuno.

Nawab mencatat bahwa bukti tersebut menunjukkan gempa bumi ribuan tahun yang lalu merusak candi dan kuburan purba. Pengamatan ini didokumentasikan selama kunjungan ke lokasi di awal tahun 1980-an. Penjelasan singkat tentang bukti-bukti ini termasuk dalam laporan tahun 1991 (peta geologi GM-131).

Hani Zahran, direktur jenderal Pusat Nasional untuk Gempa Bumi dan Gunung Berapi di SGS, mengatakan bahwa tim tersebut telah menemukan lima situs di sekitar daerah vulkanik Khybar.

Situs pertama adalah kuil kuno segi empat yang berawal sekitar 6.000 tahun. Ini memiliki ruang terbuka yang diakses tangga, diyakini telah digunakan untuk menyembah matahari dan bulan sebelum era Islam.

Zahran mengatakan studi tentang bangunan arkeologi yang terkena gempa ini bisa menentukan kapan gempa terjadi. Studi ini penting untuk mempersiapkan peta bahaya dan menyerahkannya kepada pengambil keputusan untuk dipertimbangkan saat membuat rencana ekspansi kota.

Desa Al-Ain sangat penting untuk keberadaan dua candi, yang tertua yang telah berubah menjadi reruntuhan akibat gempa. Nawab mengatakan, situs tersebut bisa dijadikan museum untuk mencerminkan peradaban Kerajaan.

Ada oasis di Khybar yang dikelilingi tembok defensif yang dibangun dari balok basal. Dinding ini juga mengalami kerusakan akibat gempa. Di sisi timur daerah vulkanik Khybar, dua pusat arkeologi ditemukan di kota-kota Al-Hait dan Al-Huait.

Dinding tua yang mengelilingi oasis baru diperbaiki dengan membangun dinding bata lumpur di atas dinding basalt yang tersisa. Garis makam batu dari berbagai bentuk tersebar di sekitar desa Al-Hait tua.

Penghancuran sebuah bangunan terkemuka diamati sekitar tujug kilometer barat daya Al-Hait. Itu berubah menjadi tumpukan blok basalt.

Di sisi utara dinding perbatasan ada menara kontrol di luar tembok. Kemudian tim SGS menuju ke tenggara untuk memeriksa enam situs pegunungan dengan gambar kuno yang diukir di atas batu pasir di lapangan vulkanik.

Tim SGS kemudian menuju ke tiga bendungan yang dibangun antara 660AD dan 680AD. Bendungan-bendungan ini rupanya hancur bersamaan dengan gempa tektonik pada 1068 Maret, yang merupakan pusatnya antara daerah vulkanik Khybar dan Tayma.

"Situs Khybar mungkin merupakan kawasan bertahan terbesar dari Zaman Batu Perunggu modern di dunia," kata Zohair.

Situs ini layak dijadikan pusat warisan dunia. Dan mereka akan membantu menilai risiko masa depan untuk perluasan kota dan infrastruktur modern di Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement