Rabu 24 Jan 2018 06:00 WIB

Survei Geologi: Khyber Layak Dijadikan Pusat Warisan Dunia

Situs pertama adalah kuil kuno berbentuk segi empat yang ada sejak 6.000 tahun lalu.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Situs Khybar.
Foto: Arabnews.com
Situs Khybar.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Situs Khyber layak dijadikan pusat warisan dunia. Namun, kini kondisinya semakin memperihatinkan akibat dari gempa yang terjadi pada ribuan tahun silam. Ketua Survey Geologi Saudi, (Saudi Geological Survey / SGS), Zohair A, Nawab mengaku telah mengirim tim khusus mengunjungi celah Khyber untuk melihat bukti adanya gempa kuat.

Dilansir dari Arabnews.com, Selasa (24/1) catatan seismik menunjukkan gempa di wilayah tersebut berasal dari sekitar 1.500 tahun lalu. Kawasan Khyber memiliki kuil kuno dan ribuan makam kuno. Nawab mencatat bawah bukti tersebut menunjukkan, gempa bumi yang terjadi ribuan tahun lalu telah merusak candi, dan makam kuno. Pengamatan tersebut didoukmentasikan selama kunjungan ke lokasi di awal tahun 1980-an.

Sementara Direktur Jenderal Pusat Nasional untuk Gempa dan Gunung Berapi SGS, Hani Zahran mengatakan, mereka menemukan adanya lima situs di Khyber. Situs pertama adalah kuil kuno berbentuk segi empat yang telah ada sejak 6000 tahun lalu. Dia meyakini kuil tersebut telah digunakan untuk menyembah matahari dan bulan sebelum Islam. .

Menurut Zahran, studi ini penting untuk mempersiapkan peta bahaya dan menyerahkannya kepada pengambil keputusan untuk dipertimbangkan saat membuat rencana tata kota, Sebuah desa bernama Desa Al Ain dinilai sangat penting terhadap keberadaan dua candi yang kini salah satunya, yaitu candi yang paling tua telah menjadi reruntuhan akibat gempa. Nawab mengatakan, situs tersebut bisa dijadikan museum untuk mencerminkan peradaban kerajaan.

Ada oasis di Khyber yang dikelilingi tembok defensif yang dibangun dari blok basal. Dinding tersebut juga mengalami kerusakan akibat gempa. Di sisi timur daerah vulkanik Khyber, dua pusat arkeologi ditemukan di kota al-Hait dan al-Huait. Dinding tua yang mengelilingi oasis baru telah ada perbaikan. Garis makam batu dari berbagai bentuk tersebar di sekitar Desa al-Hait tua.

Penghancuran bangunan terkemuka yang berlokasi di sekitar 7 KM Barat Daya al-Hait, kini berubah menjadu tumpukan blok basal. Sedangkan di sisi utara dinding perbatasan terdapat menara kontrol di yang berada di luar dinding.

Tim SGS juga menuju ke tenggara untuk memeriksa enam situs pegunungan dengan gambar kuno yang diukir di atas batu pasir lapangan vulkanik. Bendungan juga tampak hancur akibat gempa pada Maret 1086 yang berpusat di Khyber dan Tayma.

"Situs Khybar mungkin merupakan kawasan besar dari zaman batu perunggu modern yang masih bertahan di dunia," kata Zohair.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement