Rabu 24 Jan 2018 10:59 WIB

Dubes AS: Rusia Memberi Pesan Berbahaya ke Dunia

Moskow dituduh menghalangi PBB untuk menyelidiki senjata kimia Suriah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Tim evakuasi bantuan dari Turki membawa korban serangan senjata kimia yang terjadi di kota Idllib, Suriah
Foto: AP
Tim evakuasi bantuan dari Turki membawa korban serangan senjata kimia yang terjadi di kota Idllib, Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menuding Rusia menghalangi dan mencegah badan investigasi PBB untuk menyelidiki penggunaan senjata kimia di Suriah. AS menilai tindakan Rusia jelas telah mengirim pesan berbahaya kepada dunia.

"Ketika Rusia membunuh Mekanisme Investigasi Bersama (MIB), mereka mengirim pesan berbahaya kepada dunia, yang tidak hanya mengatakan penggunaan senjata kimia dapat diterima, tapi juga bahwa mereka yang menggunakan senjata kimia tidak perlu diidentifikasi atau bertanggung jawab," ujar Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dalam sebuah pernyataan pada Selasa (23/1), dikutip laman Anadolu Agency.

Haley menegaskan, AS akan terus mendukung upaya penyeledikan penggunaan senjata kimia di Suriah. AS tidak akan pernah berhenti memperjuangkan anak-anak, wanita, dan pria Suriah yang tidak bersalah dan telah menjadi korban pemerintahan mereka sendiri.

Pada Agustus 2015, Dewan Keamanan PBB membentuk MIB. Hal ini dilakukan setelah terbitnya laporan tentang penggunaan senjata kimia di Suriah. Dalam laporan akhir tahun lalu, MIB menyalahkan rezim pemerintah Suriah atas serangan senjata kimia yang terjadi di Khan Sheikhoun. Dalam peristiwa tersebut, sedikitnya 100 warga Suriah, termasuk anak-anak, tewas akibat menghirup gas beracun.

Laporan tentang penggunaan senjata kimia di Suriah memang terus bermunculan. Hal ini dipicu oleh sebuah serangan pada Agustus 2013 di GhoutaTimur, dekat Damaskus. Kala itu, serangan yang diyakini memanfaatkan senjata kimia menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement