Sabtu 27 Jan 2018 08:12 WIB

Sejumlah Elite Saudi Dibebaskan dari Investigasi Korupsi

Sisa tahanan yang tak membayar dana kompensasi sampai Februari akan dipenjara.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Agus Yulianto
Pangeran Miteb bin Abdullah dari Arab Saudi.
Foto: REUTERS/Philippe Wojazer
Pangeran Miteb bin Abdullah dari Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Sejumlah elit Arab Saudi yang tersangkut kasus korupsi telah dibebaskan, Jumat (26/1). Media melaporkan mereka sepakat membayar sejumlah dana kompensasi untuk bisa bebas.

Mereka yang bebas di antaranya adalah pemimpin jaringan media MBC, Waleed al-Ibrahim dan mantan ketua pengadilan tinggi kerajaan Khalid al-Tuwaijir. Tidak ada laporan dana yang mesti dikeluarkan.

Namun, menurut BBC, Pangeran Miteb bin Abdullah yang keluar akhir November lalu membayar lebih dari satu miliar dolar AS. Sejumlah pihak berpendapat dana tersebut termasuk untuk operasional investigasi.

Sebanyak 200 elit Saudi yang tersangkut kasus di antaranya pangeran, politisi dan pengusaha. Mereka ditahan sejak November 2017 dalam proses investigasi kasus korupsi di hotel Ritz Carlton Riyadh.

Jaksa Agung Saudi menyampaikan, sedikitnya 100 miliar dolar AS telah disalahgunakan dalam korupsi sistematis. Ini dilakukan selama beberapa dekade terakhir.

Media melaporkan Al-Ibrahim masuk daftar karena perannya dalam mengendalikan saham MBC yang merupakan perusahaan media terbesar di Timur Tengah. Proses penyelidikan seluruhnya dipimpin oleh Pangeran Mohammed bin Salman.

Sejumlah kritik menyebut, ini adalah upaya kerajaan untuk menghapus musuh dan melanggengkan kekuasaan. Sisa tahanan yang tidak membayar dana kompensasi sampai pertengahan Februari akan dikirim ke penjara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement