Jumat 09 Feb 2018 19:04 WIB

Paris Serukan Buka Akses Bantuan Kemanusiaan di Suriah

Warga sipil di Idlib dan Ghouta Timur menjadi sasaran.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Bocah Suriah berjalan di reruntuhan bangunan di kawasan Idlib, Suriah utara.
Foto: AP
Bocah Suriah berjalan di reruntuhan bangunan di kawasan Idlib, Suriah utara.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly, pada Jumat (9/2), meminta agar serangan udara di Suriah dihentikan. Ia menyerukan pembukaan koridor bantuan kemanusiaan sesegera mungkin untuk menolong penduduk sipil di sana.

"Kita sangat memerhatikan dan memantau situasi di Suriah dengan sangat hati-hati. Serangan udara perlu diakhiri," kata Parly di Radio Inter Prancis.

Menurutnya, serangkaian serangan udara yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir telah mengorbankan kehidupan dan nyawa warta sipil Suriah.  "Warga sipil adalah sasaran, di Idlib dan timur Damaskus. Pertempuran ini sama sekali tidak bisa diterima," ujarnya.

Oleh sebab itu, Parly menyerukan agar aksi serangan udara dihentikan dan akses bantuan kemanusiaan segera dibuka. Jika tidak, jumlah penduduk sipil yang tewas berpotensi meningkat karena nihilnya pasokan bantuan.

 

Baca juga, AS Kecam Bom Rusia dan Suriah yang Tewaskan Oposisi.

 

Situasi di Suriah kembali bergolak setelah aksi saring balas serangan udara oleh pemerintah Suriah dan pasukan koalisi yang dipimpin AS. Pertempuran ini telah menyebabkan puluhan warga sipil Suriah tewas.

Suriah diketahui telah dilanda perang sipil sejak 2011. Konflik yang belum usai hingga saat ini telah menyebabkan sekitar 450 ribu orang tewas dan lebih dari 10 juta penduduknya mengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement