Ahad 18 Feb 2018 00:13 WIB

Kompetisi Permainan Kartu Nasional Saudi Tuai Pro Kontra

Arab Saudi memang tengah melakukan pelonggaran terhadap beberapa aspek.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agus Yulianto
Mohammad bin Salman Al Saud
Foto: [ist]
Mohammad bin Salman Al Saud

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mengumumkan akan menggelar kompetisi permainan kartu nasional untuk pertama kalinya. Namun, kebijakan yang sebelumnya dilarang dan kini dibolehkan itu, telah menuai pro kontra (prokon) di kalangan warga.

Mendengar kabar itu, warga Saudi membanjiri media sosial dengan reaksi beragam. Ada yang menyebut rencana itu absur dan mengindikasikan legalisasi judi, ada pula yang mengejek rencana itu dengan menyebut sebentar lagi Saudi akan punya Las Vegas, demikian dilaporkan Aljazeera, Sabtu (17/2).

Kepala Badan Olah Raga Saudi, Turki al-Sheikh mengumumkan rencana itu pada Kamis pekan ini. Berdasarkan pengumuman itu, pemenang pertandingan akan mendapat hadiah total lebih dari 270 ribu dolar AS (Rp 3.591 juta). Kompetisi permainan kartu ini akan digelar pada 4-8 April 2018 di bawah pengawasan Federasi Olah Raga Elektronik dan Intelektual Arab Saudi (SAFEIS).

Arab Saudi memang tengah melakukan pelonggaran terhadap beberapa aspek sebagai bagian Visi 2030 yang menjadi pijakan sejumlah reformasi. Sejak ikut naik status bersama ayahnya pada Juni 2017 lalu, Pangeran Mahkota Mohammad bin Salman telah merevisi sejumlah larangan yang telah lama ada di Saudi.

Tahun lalu, Saudi sudah membolehkan wanita mengemudikan kendaraan sendiri. Januari ini, Pangeran Mohammed bin Salman juga sudah mencabut larangan operasional bioskop setelah 35 tahun dan akan ada 30 bioskop yang beroperasi di Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement