Senin 19 Feb 2018 18:48 WIB

Rusia Khawatir Peningkatan Ketegangan Antara Israel dan Iran

Israel melancarkan serangan yang membidik 12 sasaran Iran.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Teguh Firmansyah
Pesawat Jet tempur F-15 milik Israel
Pesawat Jet tempur F-15 milik Israel

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia khawatir meningkatnya ketegangan yang terjadi antara Israel dan Iran. Moskow mengaku tidak bisa menerima serangan terhadap simbol Iran dipakai untuk memecahkan masalah yang terjadi di kawasan.

"Kami melihat hal itu di Suriah, Yaman dan bahkan perkembangan konflik di Palestina termasuk pengakuan sepihak Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov seperti diwartakan Anadolu Agency, Senin (19/2).

Pemerintah Israel meluncurkan serangan udara yang membidik 12 sasaran Iran dan Suriah di Suriah. Tentara Zionis juga menyasar sistem pertahanan udara Suriah. Operasi militer itu merupakan respons atas ditembak jatuhnya pesawat tempur Israel di Suriah.

 

Baca juga,  Israel Serang Gudang Senjata Iran di Damaskus.

 

Sergey Lavrov mengatakan, insiden yang melibatkan penggunaan drone Iran terkait penembakan tersebut harus diperiksa sebelumnya. Sebab, kata dia, masih belum terbukti secara jelas apakah drone tersebut benar-benar milik Iran.

Dia mengungkapkan, ada mekanisme yang dapat digunakan untuk menyelesaikan insiden semacam itu. Menurut Lavrov, pembuktian tersebut dapat dilakukan Pasukan Pengamat Pelucutan Senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Dataran Tinggi Golan dan Organisasi Gencatan Senjata PBB.

"Kedua mekanisme tersebut memiliki hak untuk menyelidiki insiden semacam itu dan saya pikir akan sangat berguna jika penyelidikan semacam itu dilakukan," tegas Sergey Lavrov.

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, negaranya tidak akan segan-segan melawan Iran dan jika perlu sekutunya. Dia menyebut Iran sebagai ancaman utama dunia. Netanyahu meminta Amerika Serikat (AS) dan Eropa untuk segera mengambil tindakan.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah mendesak Netanyahu untuk tidak memperburuk konflik di Suriah. Dia meminta Israel untuk menghindari langkah yang berpotensi membuka konflik baru di kawasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement