Jumat 16 Mar 2018 15:52 WIB

AS Tuding Iran Campuri Pemilu Irak Pakai Uang

Perdana Menteri Haidar al-Abadi menjadi salah satu calon terkuat.

Pemilu Irak (ilustrasi)
Foto: Reuters/Thaier Al-Sudani
Pemilu Irak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis pada Kamis menuding Iran sedang berupaya mencampuri pemilihan umum parlemen di Irak yang akan digelar pada Mei mendatang.

Dalam pemilu tersebut, Perdana Menteri Haidar al-Abadi menjadi calon kuat untuk kembali berkuasa setelah sukses menghalau kelompok bersenjata ISIS dengan bantuan Amerika Serikat.

Pemilu itu akan menentukan siapa pemimpin Irak selama empat tahun mendatang, saat Baghdad harus membangun ulang kota-kota yang hancur oleh perang, mencegah tumbuhnya ekstremisme, dan menyelesaikan persoalan sektarian.

Di antara penantang Abadi adalah mantan Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan mantan Menteri Transportasi Hadi al-Amiri. Keduanya dikenal dekat dengan Pemerintahan Iran.

Mattis tidak mengungkap siapa calon yang akan didukung oleh Iran. Namun dia mengatakan, Pemerintah Teheran melakukan campur tangan dengan mengirim sejumlah uang untuk mempengaruhi politik dalam negeri Irak.

"Kami mempunyai bukti mengkhawatirkan bahwa Iran tengah berupaya mempengaruhi, dengan menggunakan uang, pemilu di Irak," kata Mattis kepada sejumlah wartawan saat terbang kembali ke Washington usai mengunjungi sejumlah negara Timur Tengah dan Afghanistan.

 

Baca juga,  PM Abadi Larang Faksi Bersenjata Ikut Pemilu Irak.

 

"Uang itu digunakan untuk membeli suara. Namun jumlahnya tidak banyak, dan mungkin tidak akan berpengaruh besar," kata dia.

Hingga kini tidak ada komentar balasan dari Iran.Mattis membandingkan aksi Iran dengan Rusia, yang dituding oleh pihak intelejen Amerika Serikat telah mencampuri pemilu presiden Amerika Serikat tahun 2016 dengan mendukung Donald Trump.

Rusia membantah tudingan tersebut.

"Iran mengikuti contoh dari Rusia," kata Mattis.

Dia menolak menjawab pertanyaan apakah upaya Iran itu akan berhasil, atau apakah Iran berusaha untuk menggulingkan Abadi.

Dalam persoalan lain, Mattis mengatakan bahwa kunjungannya ke Afghanistan dan Timur Tengah telah mengkonfirmasi kekhawatirannya mengenai aktivitas Iran di kawasan, termasuk di antaranya adalah memperburuk situasi di Suriah dan membantu gerilyawan di Afghanistan.

Amerika Serikat juga menuding Iran telah berkontribusi pada perang saudara di Yaman sehingga berpotensi berkembang menjadi konflik regional, dengan menyuplai persenjataan canggih kepada gerilyawan Houthi.

Mattis mengatakan bahwa Iran telah menggunakan Yaman sebagai uji coba persenjataan mereka.

"Di sana bisa ditemukan radar dan rudal milik mereka. Kami juga menemukan ranjau dari Iran," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement