REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Seorang hakim Prancis telah mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk putri Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud, yaitu Putri Hassa binti Salman, pada Kamis (15/3). Surat perintah tersebut berkaitan dengan kasus penyerangan pengawalnya terhadap seorang pekerja di apartemennya di Paris.
Putri Hassa adalah saudara perempuan Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Sebuah sumber mengatakan, ia dicari untuk diinterogasi terkait dengan kekerasan, penculikan, pencurian, dan ancaman kematian yang diduga dilakukan pengawalnya itu.
Kedutaan Besar Arab Saudi di Paris tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar. Kantor komunikasi pemerintah Arab Saudi dan istana kerajaan juga tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Surat perintah yang dikeluarkan pada Desember itu, datang saat hubungan Prancis dan Arab Saudi sedang sangat sensitif. Di bawah kepemimpinan mantan Presiden Francois Hollande, Prancis telah memelihara hubungan yang lebih dekat dengan negara-negara Arab Sunni, khususnya Arab Saudi, karena pendirian teguhnya terhadap Iran dalam kesepakatan nuklir.
Namun, Pangeran Mohammed dalam beberapa bulan terakhir justru lebih memilih menjalin hubungan yang erat dengan Presiden AS Donald Trump. Hal ini dilakukan setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron, berusaha memperbaiki hubungan dengan Iran.
Pangeran Mohammed dijadwalkan akan mengunjungi di Paris pada awal April mendatang. Kunjungannya telah diundur beberapa kali karena ia terlebih dulu mengunjungi Inggris dan AS.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
