Jumat 23 Mar 2018 07:03 WIB

Israel akan Selidiki Facebook

Penyelidikan akan dilakukan terkait dengan kebocoran data pribadi.

Facebook
Foto: EPA
Facebook

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel sedang menggelar penyelidikan terhadap Facebook Inc. mengenai kemungkinan pelanggaran kerahasiaan data pribadi milik rakyat. Demikian laporan Kementerian Kehakiman, Kamis, (23/3)

Penyelidikan dilakukan setelah berbagai laporan muncul bahwa perusahaan konsultan Inggris, Cambridge Analytica, secara tidak benar mendapatkan data para pengguna Facebook.

Penyelidikan akan dipusatkan pada upaya untuk mengetahui apakah data pribadi warga Israel telah secara ilegal digunakan. Menurut Kementerian Kehakiman hal ini merupakan pelanggaran terhadap kerahasiaan pribadi.

Menurut peraturan hukum Israel, kata kementerian itu, data pribadi hanya bisa digunakan untuk tujuan tertentu dan sepengetahuan orang yang bersangkutan.

Saat ini jaringan media sosial terbesar dunia tersebut sedang menghadapi peningkatan pengawasan oleh pemerintah negara-negara di kawasan Eropa dan Amerika Serikat.

 

Baca juga, Mark Zuckerberg Janjikan Ini Usai Bocornya Data Facebook.

 

Pengawasan lebih ketat dilakukan setelah muncul tuduhan oleh seorang pembocor rahasia bahwa Cambridge Analytica telah secara tidak benar mendapatkan informasi para pengguna untuk membuat gambaran soal para pemilih Amerika. Data ini kemudian digunakan untuk membantu Donald Trump terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat pada 2016.

Pemimpin Perusahaan Facebook Mark Zuckerberg telah menjanjikan akan mengambil langkah-langkah lebih ketat untuk mencegah informasi para pengguna dapat diakses orang lain.

Baik Facebook maupun Cambridge Analytica menyalahkan ilmuwan yang memberikan data itu yakni Aleksandr Kogan.Kogan mengumpulkan data-data dengan menyebarkan jajak pendapat melalui aplikasi di Facebook. Kogan mengatakan, ia dijadikan kambing hitam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement