Selasa 27 Mar 2018 01:40 WIB

Sisi Berjanji Lindungi Keamanan Mesir

Tahun ini Sisi kembali maju dalam pemilihan Presiden Mesir.

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Mesir Abdel Fatah Al Sisi.
Foto: Welt.de
Presiden Mesir Abdel Fatah Al Sisi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Saat Abdel Fattah al-Sisi menyatakan sebagai pemimpin tertinggi di Mesir empat tahun lalu, ia menyatakan akan melepas seragam militernya. Pernyataan itu menjadi simbol transisi Sisi dari pemimpin militer menjadi Presiden Mesir.

Namun bulan lalu saat pemilihan presiden Mesir makin dekat, Sisi memunculkan kembali sosoknya sebagai petinggi militer dengan mengunjungi markas besar militer Mesir. Sisi telah mendirikan pusat anti terorisme di Semenanjung Sinai.

Sisi bahkan memerintahkan pasukan di sana untuk mengambil tindakan apapun yang dibutuhkan untuk menghentikan tekanan ISIS yang mengancam stabilitas Mesir dimana hal itu bisa mengganggu janji yang Sisi buat.

Dalam seragam militer, Sisi tak cuma menampakkan latar belakang militernya tapi juga peran sentralnya dalam angkatan bersenjata Mesir. ''Saya siap kembali menggunakan seragam militer dan kembali ke lapangan serta bekerja bersama kalian semua,'' kata Sisi dalam sebuah konferensi peringatan kematian para tentara di Kairo seperti dikutip Reuters, Senin (26/3).

Beberapa kritik tajam sempat tertuju pada Sisi termasuk pemerintahan yang lebih ototiter bahkan dibanding pemerintahan Hosni Mubarak selama tiga dekade. Organisasi-organisasi pembela HAM menyatakan Sisi membungkam lawan politik, aktivis, dan media yang kritis terhadap pemerintahannya.

Sementara di sisi lain, Sisi juga menghukum mati ratusan anggota Ikhwanul Muslimin sejak Presiden dari kubu Ikhwanul Muslimin, Mohammed Mursi, dikudet pada 2013 lalu. Reformasi ekonomi yang berjalan berat juga kian membebani warga miskin Mesir.

Para pendukung Sisi menyatakan langkah-langkah yang Sisi ambil adalah langkah yang Mesir butuhkan untuk menstabilkan kondisi pasca kisruh yang terjadi.

Dalam pemilihan Presiden Mesir pekan ini, Sisi sendiri tak memiliki lawan. Sebab sejak awal maju, Sisi sudah menyatakan tak akan membiarkan mereka yang berusaha untuk mengacak-acak keamanan Mesir untuk berkuasa.

''Apa yang terjadi tujuh tahun lalu tak akan terjadi kembali di sini,'' kata Sisi. Saya bukan politisi yang cuma suka bicara,'' kata Sisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement