Selasa 27 Mar 2018 17:44 WIB

Arab Saudi akan Balas Serangan Rudal Iran

Arab Saudi menuduh Iran dan kelompok Houthi berada di balik serangan rudal.

Red: Nur Aini
Tiga rudal diluncurkan Iran dalam uji coba Rabu (6/7) kemarin.
Foto: infiniteunknown.net
Tiga rudal diluncurkan Iran dalam uji coba Rabu (6/7) kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Koalisi internasional pimpinan Arab Saudi mengaku akan membalas Iran menyusul serangan tujuh rudal pada Ahad (25/3). Serangan rudal tersebut menyasar Arab Saudi termasuk Riyadh.

Serangan peluru kendali terhadap Arab Saudi yang saat ini melancarkan serangan ke Yaman melawan militan Houthi, dinilai merupakan eskalasi besar yang mengancam keamanan regional dan internasional. Juru bicara pihak koalisi, Kolonel Turki Al-Maliki mengatakan bahwa serangan rudal terhadap ibu kota Arab Saudi merupakan pelanggaran hukum internasional. Negara itu menuding kelompok Houthi telah menyelundupkan senjata dari Iran.

"Kami akan menggunakan hak untuk membalas Iran pada waktu dan tempat yang tepat," kata al-Maliki yang menyebut perkembangan terbaru ini sebagai "eskalasi yang berbahaya."

Militer Saudi pada Ahad (25/3) mengaku berhasil menggagalkan tujuh serangan rudal, termasuk di antaranya di Riyadh. Serangan itu bertepatan dengan peringatan ulang tahun ketiga terbentuknya koalisi internasional perang Yaman.

Sambil menunjukkan sisa-sisa rudal yang jatuh, pihak koalisi mengatakan bahwa analisis forensik menunjukkan rudal tersebut berasal dari sekutu regional Houthi, Iran.

"Rudal yang diluncurkan dengan target wilayah Arab Saudi merupakan rudal yang diselundupkan dari Iran," kata al-Maliki.

Al-Maliki menambahkan bahwa gerilyawan Houthi telah menembakkan rudal sebanyak 104 kali dengan sasaran Arab Saudi. Sementara Iran menggunakan sebuah pelabuhan di Yaman untuk menyelundupkan senjata yang sama.

Dia juga mengatakan bahwa Houthi menggunakan bandar udara Sanaa sebagai tempat pelatihan milisi dan sebagai basis untuk meluncurkan rudal buatan Iran bernama Sayyad. "Warga Yaman sudah banyak menderita karena intervensi dari Iran dan dukungan mereka terhadap kelompok Houthi untuk memaksakan kudeta," kata al-Maliki.

Rudal yang mendarat di Riyadh telah menyebabkan satu korban tewas, seorang warga sipil asal Mesir. Tiga orang buruh migran lain asal Mesir, yang berada di ruangan yang sama, menderita luka dan telah dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, pihak Houthi mengatakan bahwa salah satu target serangan rudal mereka adalah bandar udara internasional King Khalid. Dari sisi Iran, mereka sudah berkali-kali membantah telah mempersenjatai kelompok Houthi di Yaman, meski Amerika Serikat dan Arab Saudi mengaku punya bukti sebaliknya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement