Sabtu 14 Apr 2018 09:49 WIB

Irak Kubur 1.000 Mayat Anggota ISIS

Ratusan mayat anggota ISIS diyakini masih berserakan di distrik Maydan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Anggota pasukan reaksi cepat Irak menembakkan mortar kepada posisi militan ISIS di barat Mosul, Irak, 31 Mei 2017.
Foto: REUTERS/Alkis Konstantinidis
Anggota pasukan reaksi cepat Irak menembakkan mortar kepada posisi militan ISIS di barat Mosul, Irak, 31 Mei 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Otoritas Mosul, Irak, telah mengubur lebih dari 1.000 jenazah di sebuah kuburan massal di luar kota tersebut. Sebagian besar dari jasad tersebut diyakini merupakan anggota ISIS.

Ratusan mayat yang diyakini anggota ISIS masih berserakan dan terkubur di distrik Maydan. Distrik tersebut menjadi salah satu medan pertempuran paling brutal saat pasukan Irak dan koalisi Amerika Serikat (AS) berupaya mengambil alih Mosul dari cengkeraman ISIS.

Mayat-mayat yang tersebar di distrik tersebut sebagian besar dalam kondisi tercabik-cabik akibat terhantam serangan udara. Ada pula yang tertimpa reruntuhan bangunan dengan sabuk bom bunuh diri yang belum sempat meledak.

Namun di antara banyaknya mayat yang diyakini milisi ISIS, terdapat pula jasad perempuan, bayi, dan anak-anak. Mereka diduga tewas akibat terhantam serangan udara dan tertimpa bangunan yang runtuh.

Kendati telah mengubur lebih dari 1.000 mayat, namun masih cukup banyak jasad yang berserakan di Maydan. Hal ini pun dikritik oleh Wali Kota Maydan Faris Abdulrazzaq.

Menurutnya, pemerintah Irak belum benar-benar serius dalam menangani ratusan mayat yang berserakan di kotanya. "Bahkan ketika Anda melewati kucing mati, Anda mencium baunya dan Anda mencoba menyingkirkannya. Bagaimana menurut Anda, (jika) ratusan mayat tercium?," kata Abdulrazzaq pada Jumat (13/4).

Ia mendesak otoritas pemerintah segera mengurus masalah ini. "Saya bertanya-tanya mengapa semua pejabat pemerintah membiarkan masalah ini memburuk selama ini. Ini adalah hal pertama yang harus mereka urus," ujarnya.

Selain mayat, Abdulrazzaq juga meminta agar sisa-sisa senjata, termasuk bom yang belum meledak di kotanya, segera dibersihkan. Sebab hal tersebut berpotensi melukai atau bahkan menewaskan warganya yang hendak kembali.

Bashar al-Kiki, kepala dewan provinsi untuk Nineveh, mengatakan, pemerintah kota tidak memiliki sumber daya untuk membersihkan jasad-jasad yang masih berserakan sekaligus. Selama ini, jasad-jasad dikumpulkan oleh sukarelawan sipil, kemudian diambil oleh otoritas terkait.

Seluruh jasad yang terkumpul kemudian dikubur di kuburan massal di lembah gurun dekat Sahaji, sebuah kota di sebelah barat Mosul. Al-Kiki memperkirakan 1.000 mayat telah dikubur di kuburan massal tersebut.

Irak memproklamirkan kemenangannya atas ISIS pada Juli 2017. Kemenangan ini diumumkan setelah pasukan Irak dan koalisi AS berhasil memukul milisi ISIS di Mosul.

Mosul merupakan benteng terbesar ISIS di Irak. Di kota itulah pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi mendeklarasikan kekhilafahan di Irak dan Suriah pada 2014.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement