Jumat 20 Apr 2018 17:45 WIB

Perempuan Saudi Galang Latihan Mengemudi Gratis

Biaya kursus mengemudi untuk perempuan enam kali lebih tinggi dibanding laki-laki.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Ani Nursalikah
Seorang perempuan Arab Saudi mengemudikan kendaraan di Riyadh, Arab Saudi pada 28 Oktober 2013. Berdasarkan laporan pada Selasa (26/9) waktu serempat, Raja Saudi Salman bin  Abdulaziz Al Saud mengeluarkan dekrit yang mengizinkan perempuan mengendarai kendaraan. Dekrit ini berlaku mulai Juni 2018.
Foto: EPA-EFE/STR
Seorang perempuan Arab Saudi mengemudikan kendaraan di Riyadh, Arab Saudi pada 28 Oktober 2013. Berdasarkan laporan pada Selasa (26/9) waktu serempat, Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengeluarkan dekrit yang mengizinkan perempuan mengendarai kendaraan. Dekrit ini berlaku mulai Juni 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Mulai Juni, Arab Saudi akhirnya memungkinkan perempuan berkendara untuk pertama kalinya dalam sejarah modern kerajaan. Banyak perempuan Saudi menyambutnya dengan antusias atas perubahan ini. Tapi, mereka merasa masih ada ketidakadilan termasuk tentang biaya kursus mengemudi.

Dilansir di Elle, Jumat (20/4), pada pekan ini, para perempuan Saudi mulai membagikan gambar di Twitter yang menunjukkan biaya kursus mengemudi untuk perempuan enam kali lebih tinggi dibanding laki-laki. Perempuan dengan pengalaman menyetir membutuhkan 30 jam pelatihan, sementara mereka yang sama sekali belum pernah menyetir memerlukan 90 jam.

Harga rata-rata satu jam latihan mengemudi adalah 16 hingga 20 dolar AS (Rp 222 ribu-Rp 278 ribu).  Berarti, perempuan tanpa pengalaman harus membayar hampir 1.800 dolar AS (Rp 25 juta) hanya untuk mendapatkan jam terbang yang dibutuhikan guna mendapat lisensi. Bagi laki-laki, harganya lebih murah 100 dolar AS (Rp 1,39 juta).

Semua perguruan tinggi perempuan juga menawarkan kursus mengemudi dengan harga yang lumayan. Seorang pengguna Snapchat asal Saudi berbagi informasi biaya kursus di Universitas Princess Nourah Bint Abdulrahman mencapai 639 dolar AS (Rp 8,9 juta) . Sedangkan, menurut situs Kementerian Dalam Negeri Saudi, biaya yang dibutuhkan laki-laki hanya 116 dolar AS (Rp 1,6 juta).

Atas ketidakadilan ini, Hanaa Aldhafery (32 tahun) melakukan sebuah gerakan di akun Twitter-nya. "Apakah ada relawan yang siap melatih orang lain mengemudi secara gratis? (pelatihan dilakukan usai Ramadhan karena kami tidak ingin ada masalah hukum dan pelatihan akan dilakukan di tempat parkir, jauh dari keramaian). Jika ada, jawab dengan menyebutkan kota kalian," tulisnya dengan menyertakan tanda pagar (tagar) #iam_ready_to_train_you dalam bahasa Arab.

photo
Pameran otomotif khusus perempuan di Jeddah, Arab Saudi.

Aldhafery menjelaskan, dirinya memulai gerakan tagar tersebut karena ingin membantu perempuan lain belajar mengemudi secara maksimal. Ketika seorang perempuan datang ke pusat pelatihan mengemudi tanpa pengalaman, mereka akan ditagih dengan harga lebih tinggi.

Pertanyaan Aldhafery disambut baik oleh warganet. Baik perempuan maupun laki-laki yang mengetahui cara mengemudi menawarkan diri mengajarkan perempuan di dekat mereka. Untuk yang belum berpengalaman menyetir, mereka hanya akan diminta menyelesaikan 30 jam pelatihan atau bisa menghemat sekitar 900 dolar AS (Rp 12,5 juta).

"Pelatihan di Al Qasim bisa dilakukan asal peserta bisa menyediakan mobil," tulis seorang perempuan dalam bahasa Arab.

Pengguna Twitter lain menawarkan meminjamkan mobilnya kepada hingga 50 perempuan yang tidak mampu menyewa kendaraan agar mereka bisa belajar. Sampai saat ini, perempuan di Twitter bersatu untuk memudahkan satu sama lain dalam mengemudi.

"Dengan dukungan moral untuk tiap perempuan yang merasa terintimidasi dengan mengemudi atau memiliki fobia menyetir di jalanan, kami akan bantu dan dukung. Tidak ada eksploitasi dan daftar tunggu," ujar seorang wanita melalui akunnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement