Rabu 02 May 2018 04:27 WIB

Jumlah Tentara Afganistan Turun 11 Persen

Ledakan ganda Kabul tewaskan 26 orang, termasuk sembilan wartawan.

Tentara Afganistan
Foto: EPA
Tentara Afganistan

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON  -- Jumlah tentara Afganistan turun 11 persen pada tahun lalu. Demikian disampaikan lembaga pemerintahan AS pada Selasa (2/5).  Berkurangnya tentara Afganistan ini menunjukkan kesulitan pemerintahan Kabul dalam menangani persoalan keamanan.

Pada Senin, ledakan ganda di Kabul menewaskan sedikit-dikitnya 26 orang, termasuk sembilan wartawan yang melaporkan ledakan pertama. Para wartawan itu nampak menjadi sasaran pelaku bom bunuh diri.Serangan hanya satu pekan setelah 60 orang tewas saat mengantre di tempat pendaftaran pemilihan umum di kota itu.

 

Dalam laporan disiarkan pada Selasa, lembaga pemantau Afganistan bentukan Washington (SIGAR) mengatakan,  jumlah tentara tergabung dalam pasukan Keamanan dan Pertahanan Nasional Afghanistan (ANDSF) --yang termasuk angkatan darat, laut, udara, dan kepolisian-- adalah sekitar 296.400 terhitung pada Januari.

Angka tersebut turun 10,6 persen dibanding bulan yang sama pada 2017.Amerika Serikat sendiri sudah selama dua dekade terakhir ini berupaya untuk membangun pasukan keamanan Afganistan yang mampu melindungi dan mempertahankan teritori secara mandiri.

"Pembangunan kemampuan pasukan Afganistan adalah prioritas utama bagi Amerika Serikat dan negara-negara sahabat. Oleh karena itu sangat mengkhawatirkan menyaksikan kekuatan bersenjata di Afganistan justru menurun," kata John Sopko, kepala SIGAR, kepada Reuters.

Ribuan tentara Amerika Serikat tambahan sudah dikirim ke Afganistan untuk melatih pasukan di sana. Sementara itu mereka juga diberikan wewenang yang lebih luas untuk menggelar serangan udara dengan target kelompok bersenjata ke militan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement