Rabu 16 May 2018 09:42 WIB

Qibtiyah Ditemukan Setelah 28 Tahun 'Hilang' di Saudi

Majikan Qibtiyah tak memiliki itikad baik.

Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri RI menemukan Qibtiyah, tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi dan mengantarkan pulang ke kampung halamannya di Jember setelah 28 tahun hilang kontak dengan keluarga.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal melalui keterangan pers di Jakarta, Rabu (16/5), mengatakan Qibtiyah telah diantarkan ke kampung halamannya di Desa Tempurejo, Jember pada Selasa sore disambut isak tangis keluarga.

Kemlu dan KBRI Riyadh pertama kali mendapatkan laporan tentang Qibtiyah alias Jumati binti Bejo dari keluarga pada 9 Maret 2018.Dalam laporan tersebut disebutkan bahwa Qibtiyah berangkat ke Arab Saudi pada 14 Agustus 1990 saat itu usianya 46 tahun.

Sejak berangkat, Qibtiyah tidak pernah ada komunikasi dengan keluarga di Jember.

Nama Qibtiyah maupun Jumanti binti Bejo tidak tercantum dalam database KBRI Riyadh, KJRI Jeddah maupun Kemlu.Artinya Qibtiyah tidak pernah meminta pelayanan apapun di Perwakilan RI selama 28 tahun keberadaannya di Arab Saudi.

Tim Perlindungan WNI KBRI Riyadh tidak putus asa.Informasi disebarkan dan komunikasi dilakukan dengan simpul-simpul WNI di Arab Saudi.

Hingga suatu saat ditemukan titik terang dari seorang WNI bernama Niayah binti Kasimin, asal Malang, yang diketahui pernah berinteraksi dengan Qibtiyah.Niayah bekerja pada kakak majikan Qibtiyah. Dari situ penelusuran dilakukan dan diketahui bahwa majikan bernama Abdul Azis Muhammed Al-Daerim.

Sayangnya pihak KBRI mendapati sang majikan tidak memiliki itikad baik.Mengetahui KBRI sedang mencari Qibtiyah, majikan memberikan berita bohong bahwa Qibtiyah sudah dipulangkan tiga bulan lalu.

Tidak tinggal diam, KBRI melayangkan Nota diplomatik kepada Kemlu Arab Saudi, sementara Duta Besar RI di Riyadh mengirimkan surat kepada Gubernur Riyadh.

Kemudian pada 18 April 2018, KBRI dengan dukungan aparat setempat, berhasil menjemput Qibtiyah dari majikannya dan membawa pindah ke rumah singgah KBRI Riyadh.

"Sebagian keluarga menganggap ini sebuah keajaiban. Mereka sudah sampai pada titik pasrah. Tapi dengan upaya Tim Perlindungan KBRI Riyadh, akhirnya bisa ditemukan," kata pejabat Kemlu RI Chairil Anwar yang mengantarkan Qibtiyah ke kampung halamannya di Jember.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement