Ahad 02 Aug 2020 09:50 WIB

Facebook Blokir Akun Pendukung Presiden Brasil Secara Global

Pemblokiran akun pendukung presiden Brasil merupakan keputusan Mahkamah Agung

Red: Nur Aini
Presiden Brazil Jair Bolsonaro yang terinfeksi COVID-19, mengenakan masker pelindung saat ia melambai kepada pendukungnya selama upacara retret bendera Brasil di luar kediaman resminya Istana Alvorada, di Brasilia, Brasil, Jumat, 17 Juli 2020.
Foto: AP/Eraldo Peres
Presiden Brazil Jair Bolsonaro yang terinfeksi COVID-19, mengenakan masker pelindung saat ia melambai kepada pendukungnya selama upacara retret bendera Brasil di luar kediaman resminya Istana Alvorada, di Brasilia, Brasil, Jumat, 17 Juli 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Facebook menyatakan pada Sabtu (1/8) bahwa pihaknya melakukan pemblokiran secara global terhadap akun-akun tertentu yang dikelola oleh pendukung Presiden Brasil Jair Bolsonaro yang terlibat dalam penyelidikan berita bohong.

Keputusan itu diambil sehari setelah Facebook dijatuhi denda karena tidak mematuhi putusan hakim Mahkamah Agung yang memerintahkan demikian. Juru bicara perusahaan media sosial itu mengatakan perintah tersebut amat ekstrem serta mengancam kebebasan berekspresi di lingkup luar kewenangan hukum Brasil, namun pihak perusahaan telah menyetujuinya.

Baca Juga

"Dengan adanya kemungkinan ancaman kriminal terhadap seorang pegawai lokal, pada titik ini kami tidak menemukan jalan selain mematuhi keputusan untuk memblokir akun-akun terkait secara global, sementara kami melakukan banding kepada Mahkamah Agung," ujar juru bicara Facebook.

Pada Kamis (30/7), Hakim Alexandre de Moraes menyatakan bahwa Facebook dan Twitter telah gagal mematuhi perintah pemblokiran terhadap akun-akun tersebut karena kedua perusahaan hanya memblokir di dalam negeri, padahal akun masih dapat diakses dengan menggunakan alamat IP asing.

Satu hari kemudian, Jumat (31/7), hakim yang sama memutuskan bahwa Facebook harus membayar denda sebesar 1,92 juta real Brasil (setara Rp 5,4 miliar) atas kegagalan mematuhi perintah. Facebook juga akan didenda tambahan 100.000 real Brasil (setara Rp 281 juta) per hari jika tidak segera melakukan pemblokiran global.

Sebelum hukuman denda diumumkan, Facebook menyebut akan mengajukan banding atas keputusan tersebut. Perusahaan menyatakan pihaknya menghormati hukum di negara tempat mereka beroperasi, namun juga Brasil harus memahami batas yurisdiksi negara.

Sejauh ini denda tersebut hanya menyasar ketidakpatuhan hukum yang dilakukan Facebook, dan belum jelas apakah Twitter juga akan dijatuhi hukuman serupa. Awalnya, hakim memutuskan pada Mei lalu untuk memblokir 16 akun Twitter dan 12 akun Facebook pendukung Bolsonaro yang terkait dengan penyelidikan atas penyebaran berita palsu selama periode pemilu Brasil 2018. Akun-akun tersebut diblokir atas dugaan bahwa mereka melanggar regulasi mengenai ujaran kebencian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement