Kamis 07 Jan 2021 05:13 WIB

Filipina Target 148 Juta Dosis Vaksin Covid 19 Tahun Ini

Filipina akan membeli vaksin Covid-19 dari 7 perusahaan

Red: Nur Aini
Orang-orang Filipina memeriksa fasilitas interior unit pengujian seluler COVID-19, selama upacara peluncuran di Kota Quezon, Metro Manila, Filipina, 29 Juni 2020. Truk yang dikonversi akan dikerahkan di kota itu untuk memperkuat upaya pengujian komunitas di tengah coronavirus pandemi.
Foto: EPA-EFE/ROLEX DELA PENA
Orang-orang Filipina memeriksa fasilitas interior unit pengujian seluler COVID-19, selama upacara peluncuran di Kota Quezon, Metro Manila, Filipina, 29 Juni 2020. Truk yang dikonversi akan dikerahkan di kota itu untuk memperkuat upaya pengujian komunitas di tengah coronavirus pandemi.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina tengah bernegosiasi dengan tujuh perusahaan pengembang vaksin agar mereka dapat menyediakan sedikitnya 148 juta dosis vaksin untuk disuntikkan pada tahun ini, sesuai target vaksinasi terhadap dua pertiga total populasi negara itu.

Carlito Galvez, pejabat berwenang dalam penanganan pandemi Filipina, mengatakan bahwa pemerintah berharap untuk mencapai kesepakatan dengan Novavax, Moderna, AstraZeneca, Pfizer, Johnson & Johnson, Sinovac Biotech, juga Gamaleya Institute pada bulan ini.

Baca Juga

"Kami akan dapat membeli sedikitnya 148 juta dosis dari tujuh perusahaan. Namun, hal ini juga akan tergantung pada pasokan global," kata Galvez kepada media.

Sementara negara-negara kaya telah mengamankan hingga 80 persen dari dosis yang tersedia, kata dia, tanpa memberikan rujukan data.

Di samping itu, Filipina juga akan mendapat subsidi dosis vaksin dari mekanisme fasilitas global, COVAX, kata Galvez. Ia menambahkan bahwa tenaga medis, lansia, tentara, polisi, guru, dan pegawai pemerintah akan menjadi pihak yang diprioritaskan untuk mendapat suntikan vaksin gelombang pertama yang mungkin dapat dimulai secepat-cepatnya pada kuartal pertama 2021.

Sebelumnya, Filipina menargetkan 80 juta dosis dan walaupun telah melakukan pembicaraan dengan sejumlah produsen vaksin selama berbulan-bulan, negara itu baru mendapat stok aman sebanyak 2,6 juta dosis, yakni dari AstraZeneca, yang dibayar oleh kelompok sektor swasta yang akan memberikan setengahnya kepada karyawan mereka.

Pada Rabu (6/1), AstraZeneca mengajukan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 miliknya di Filipina.

Otoritas kesehatan Filipina belum memberikan izin untuk vaksin Covid-19 manapun. Kabar mengenai pasukan keamanan Presiden Rodrigo Duterte yang divaksinasi pada September lalu telah menimbulkan kegemparan di kalangan aktivis dan legislator.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement