Selasa 27 Jul 2021 00:02 WIB

AS Kirim Dua Lusin Lebih Pesawat Tempur F-22 ke Pasifik

Pengamat yakin pengerahan 25 persen kekuatan F-22 AS dapat memicu gejolak di Pasifik

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Pesawat tempur F-22. Pengamat yakin pengerahan 25 persen kekuatan F-22 AS dapat memicu gejolak di Pasifik.
Foto: EPA
Pesawat tempur F-22. Pengamat yakin pengerahan 25 persen kekuatan F-22 AS dapat memicu gejolak di Pasifik.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China mengatakan Amerika Serikat (AS) menganggap Negeri Tirai Bambu musuh. Bulan ini Angkatan Udara AS kirim 25 pesawat tempur siluman F-22 untuk latihan di Pasifik. Pengamat mengatakan latihan perang yang digelar saat hubungan kedua negara memanas di kawasan tersebut mengirim pesan tertentu ke China.

Pada Senin (26/7) media Rusia Sputnik News melaporkan pesawat pesawat F-22 atau Raptors dikerahkan dari Angkatan Udara Garda Nasional Hawaii dan Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson. Pesawat-pesawat tersebut akan mendarat di Pulau Guam dan Tinian untuk mengikuti latihan tempur Operation Pacific Iron 2021.

Baca Juga

Pesawat tempur generasi kelima itu diyakini sebagai pesawat tempur tercanggih saat ini. Raptors dapat menghilang dari radar musuh dan menggabungkan sistem informasi di dalam maupun luar kabin. Pusat Komando Indo-Pasifik AS mengatakan latihan Iron 2021 dilakukan agar pasukan AS di kawasan 'lebih mematikan, adaptif, dan tangguh'.

"Tidak pernah Raptors dikerahkan sebanyak ini ke wilayah operasi Angkatan Udara di Pasifik," kata Komandan Angkatan Udara AS Wilayah Pasifik Jenderal Ken Wilsbach pada CNN.

Pakar pertahanan Carl Schuster mengatakan berdasarkan stasistik saat ini Angkatan Udara AS memiliki 180 pesawat F-22. Hampir setengahnya siap terbang. Sementara itu China hanya memiliki 20 hingga 24 pesawat tempur generasi kelima.  

Schuster yakin pengerahan 25 persen kekuatan F-22 AS dapat memicu gejolak di Pasifik. Pasalnya China dan AS berselisih mengenai status Taiwan dan Laut China Selatan di kawasan tersebut.

"Angkatan Udara Pasifik menunjukkan mereka dapat mengerahkan banyak dan lebih banyak lagi pesawat tempur generasi kelima ke teater dalam waktu singkat dibandingkan inventaris yang (China) miliki saat ini," kata Schuster.

Ia menambahkan biasanya militer AS hanya mengerahkan sampai 12 pesawat F-22. "Menunjukkan kemampuan Kelincahan Tempur (Agile Combat) Angkatan Udara AS mengirim sinyal tegas ke China dan menyakinkan satu sekutu dan mitra AS, China akan memantaunya dengan ketat," tambah Schuster.  

Selain F-22, Negeri Paman Sam juga akan mengerahkan 10 pesawat tempur F-15 Strike Eagle dari Pangkalan Udara Militer Mountain Home dan dua pesawat Hercules C-130 dari pangkalan militer Yokota di Jepang. Latihan ini melibatkan 800 personel AS.

Latihan ini adalah bagian dari Agile Combat Employment, latihan tempur yang lebih besar. Latihan itu dirancang untuk menyebar pesawat tempur AS ke seluruh kawasan dan membuat mereka siap untuk dikerahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement