Senin 02 Aug 2021 08:43 WIB

Adik Kim Jong-Un Kritik Rencana Latihan Militer Korsel-AS

Pyongyang tolak bangun hubungan jika Korsel lakukan latihan militer dengan AS.

Rep: Lintar Satria/Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
 Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam, 02 Maret 2019 (diterbitkan ulang 11 Januari 2021).
Foto: EPA-EFE/JORGE SILVA
Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam, 02 Maret 2019 (diterbitkan ulang 11 Januari 2021).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, pada Ahad (1/8) mengatakan, Pyongyang akan menolak membangun kembali hubungan dengan Korea Selatan jika mereka melakukan latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat (AS).

Kim Yo Jong mengatakan Korea Selatan (Korsel) akan merusak upaya membangun kembali hubungan antara dua negara Korea jika melaksanakan rencana latihan militer gabungan dengan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga

Kim Yo-jong juga mengatakan keputusan untuk memulihkan hotline antara kedua Korea jangan hanya dipandang sebagai sesuatu yang lebih dari menghubungkan kembali kedua negara secara fisik.

Menurutnya, sangat tidak bijaksana mengasumsikan bahwa pertemuan tingkat tinggi kedua Korea akan berlangsung dalam waktu dekat. Komentar Kim Yo-jong muncul pada saat Korea Utara dan Korea Selatan sedang melakukan pembicaraan untuk mengadakan pertemuan puncak sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan hubungan. Di sisi lain, Washington dan Seoul akan mengadakan latihan militer bersama pada akhir Agustus.

"Pemerintah dan militer kami akan terus mengawasi apakah Korea Selatan melanjutkan latihan perang yang agresif, atau membuat keputusan besar. Harapan atau keputusasaan? Itu bukan terserah kami," kata Kim Yo-jong dalam sebuah pernyataan yang dilansir KCNA.  

Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata. Pekan lalu Korea Selatan dan Korea Utara menghubungkan kembali hotline mereka yang terputus pada Juni tahun lalu.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement