Kamis 05 Aug 2021 00:53 WIB

Duterte: Lebih Baik Mati daripada Diinvestigasi ICC

Menurut Duterte, rakyat Filipina dan negara mendapat manfaat dari perang narkoba

Menurut Duterte, rakyat Filipina dan negara mendapat manfaat dari perang narkoba.
Menurut Duterte, rakyat Filipina dan negara mendapat manfaat dari perang narkoba.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte bersikeras dia lebih baik mati daripada menyerahkan diri ke investigasi Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas tuduhan pelanggaran HAM dalam kampanye perang narkoba.

“Jika kamu benar-benar menginginkanku… itu di atas mayatku. Anda bisa membawa jenazah saya ke Belanda. Anda akan memiliki bangkai. Saya tidak akan pergi ke sana hidup-hidup. Tetapi jika saya melihat Anda di sini, saya akan pergi dulu," kata Duterte seperti diberitakan media lokal PhilStar, Rabu.

Baca Juga

Pada Juni lalu atau sehari sebelum pensiun, Jaksa Utama ICC Fatou Bensouda mengumumkan pemeriksaan pendahuluan terhadap situasi di Filipina sudah selesai dan telah meminta izin pengadilan untuk melanjutkan investigasi. Apabila diizinkan, investigasi terhadap Filipina akan dilanjutkan oleh penerus Fatou, Karim Khan.

Presiden Duterte juga mengecam orang yang mengkritik perangnya terhadap narkoba. Menurut Duterte, rakyat Filipina dan negara yang mendapat manfaat dari perang narkoba tersebut, sementara nyawa dia dan keluarganya dalam bahaya.

 

“Siapa yang sekarang mendapat masalah? Saya, keluarga saya, hidup mereka karena orang-orang ini akan membalas dendam. Saya bukan jutawan yang memiliki pasukan untuk mengawasi saya. Sayalah yang dalam masalah sekarang,” ucap Duterte.

Pernyataan Duterte muncul setelah 11 senator Amerika Serikat mendesak Presiden AS Joe Biden untuk mengutuk pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pemerintahan Duterte.

Duterte mengingatkan Departemen Luar Negeri AS agar tidak mengambil langkah-langkah yang memusuhi Filipina sebagai tanggapan atas tekanan dari anggota parlemen AS.

Sebelumnya, Fatou meyakini ada dasar yang masuk akal bahwa terjadi kejahatan terhadap kemanusiaan yakni pembunuhan di Filipina antara 1 Juli 2016-16 Maret 2019 dalam konteks kampanye “war on drugs” pemerintah Filipina.

Meskipun Filipina telah keluar dari ICC pada 17 Maret 2019, menurut Fatou, pengadilan tetap memiliki kewenangan atas kejahatan yang diduga terjadi di sebuah negara ketika negara itu masih menjadi negara anggota Statuta Roma, perjanjian yang menciptakan ICC.

Pemerintah Filipina mencatat sekitar 6.600 orang telah tewas oleh polisi dalam tembak-menembak dengan tersangka pengedar narkoba sejak Presiden Filipina Rodrigo Duterte terpilih pada 2016. Namun, organisasi yang bergerak di bidang HAM memperkirakan jumlah korban tewas lebih tinggi.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/presiden-duterte-bersikeras-lebih-baik-mati-daripada-menyerahkan-diri-ke-investigasi-icc/2324083
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement