Sabtu 09 Jul 2022 01:20 WIB

Rusia Berharap Kebijakan Inggris tak Berubah Setelah Pengunduran Diri Johnson

Sistem politik Inggris memungkinkan orang tanpa dukungan publik untuk tetap berkuasa

Rusia tidak mengharapkan adanya perubahan dalam haluan politik Inggris terhadap Rusia setelah pengunduran diri Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Rusia tidak mengharapkan adanya perubahan dalam haluan politik Inggris terhadap Rusia setelah pengunduran diri Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

REPUBLIKA.CO.ID., MOSKOW -- Rusia pada Kamis (7/7/2022) mengatakan tidak mengharapkan adanya perubahan dalam haluan politik Inggris terhadap Rusia setelah pengunduran diri Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Berbicara pada konferensi pers di Moskow, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov berharap bahwa suatu hari "lebih banyak orang profesional" akan berkuasa di Inggris yang akan dapat memahami keuntungan dari memecahkan masalah yang ada melalui dialog.

“Sejauh ini, kita hampir tidak bisa berharap untuk ini. Inggris Raya sedang mengalami krisis politik,” ucap dia.

Peskov mengatakan warga Inggris harus menilai kinerja Johnson, dengan alasan bahwa sistem politik Inggris rumit dan bahkan seseorang yang tidak memiliki dukungan rakyat dapat tetap berkuasa.

 

“Seseorang yang tidak memiliki dukungan publik sama sekali dapat memimpin pemerintahan. Untuk kategori ini, rupanya Pak Johnson termasuk,” kata dia.

Johnson mengundurkan diri pada Kamis setelah pemerintahannya diguncang oleh serangkaian pengunduran diri dalam dua hari terakhir. Terkait keputusan Putin untuk menghadiri KTT G20 di Indonesia, Peskov mengatakan keputusan itu akan dibuat menjelang tanggal acara.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/rusia-berharap-kebijakan-inggris-tak-berubah-setelah-pengunduran-diri-johnson/2632813
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement