Kamis 21 Jul 2022 13:56 WIB

Turki Tolak Tuduhan Serangan di Dohuk Irak

Serangan di Dohuk menewaskan delapan turis dan melukai 23 orang lainnya.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Pemerintah Irak akan memanggil kembali perwakilannya di Turki untuk berkonsultasi setelah menuduh negara itu melakukan serangan di sebuah resor pegunungan di provinsi utara Dohuk.
Foto: AP Photo/Simon Klingert
Pemerintah Irak akan memanggil kembali perwakilannya di Turki untuk berkonsultasi setelah menuduh negara itu melakukan serangan di sebuah resor pegunungan di provinsi utara Dohuk.

REPUBLIKA.CO.ID, SULAIMANIYA -- Pemerintah Irak akan memanggil kembali perwakilannya di Turki untuk berkonsultasi setelah menuduh negara itu melakukan serangan di sebuah resor pegunungan di provinsi utara Dohuk. Ankara sendiri telah menolak tuduhan tersebut dan menyatakan serangan itu merupakan aksi teror.

Turki membantah klaim Irak bahwa telah melakukan serangan yang menewaskan delapan turis dan melukai 23 orang lainnya. Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan, negara itu sedih mendengar korban dalam serangan itu.

Baca Juga

Turki sangat berhati-hati untuk menghindari korban sipil atau merusak situs budaya bersejarah dalam operasi kontra-terorisme terhadap Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang dan kelompok yang lain. "Turki siap untuk mengambil setiap langkah agar kebenaran terungkap," kata Kementerian Luar Negeri Turki.

Kementerian Luar Negeri Turki mengklaim operasi militer negaranya sejalan dengan hukum internasional. "Kami menyerukan kepada pemerintah Irak untuk tidak membuat pernyataan yang dipengaruhi oleh retorika dan propaganda organisasi teroris keji, dan untuk terlibat dalam kerja sama untuk mengungkap pelaku tindakan kejam ini," katanya merujuk pada PKK.

Pemboman artileri menghantam sebuah resor di Zakho, sebuah kota di perbatasan antara wilayah Kurdistan Irak dan Turki. "Pasukan Turki melakukan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Irak," tulis Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi di Twitter dengan Presiden Barham Salih juga mengutuk serangan itu.

Anak-anak termasuk di antara para korban, termasuk seorang anak berusia satu tahun. Semua korban meninggal sebelum mencapai rumah sakit.

Turki secara teratur melakukan serangan udara di Irak utara. Negara itu pun telah mengirim pasukan komando untuk mendukung sebagai bagian dari kampanye jangka panjang di Irak dan Suriah terhadap kelompok Kurdistan, baik PKK dan YPG Suriah. Ankara menganggap keduanya sebagai kelompok teroris.

PKK mengangkat senjata melawan negara Turki pada 1984. Lebih dari 40.000 orang telah meninggal dalam konflik, yang di masa lalu terutama difokuskan di Turki tenggara karena PKK berusaha untuk menciptakan tanah air bagi etnisnya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement