REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan dirinya berharap ekspor gandum dari Rusia akan segera dimulai, di saat ekspor gandum Ukraina sedang berlangsung di bawah kesepakatan penting di Istanbul.
Erdogan mengakui pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa gandum Ukraina mengalir ke negara-negara kaya itu "benar", bukan ke negara-negara miskin.
"Sementara sanksi terhadap Rusia terus berlanjut, di sisi lain, pengiriman biji-bijian ke negara-negara yang memberlakukan sanksi ini mengganggu Putin," ujar dia.
Erdogan menambahkan dia akan membahas masalah ini dengan Putin di sela-sela KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai di Uzbekistan pada bulan September.
Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani perjanjian di Istanbul pada 22 Juli untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina, yang dihentikan sementara setelah perang Rusia-Ukraina dimulai pada Februari.