Jumat 30 Sep 2022 07:46 WIB

Finlandia Tutup Perbatasan untuk Turis Rusia

Warga Rusia boleh masuk Finlandia untuk bertemu keluarga, bekerja atau belajar

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Seorang rekrutan Rusia memeluk ibunya di pusat rekrutmen militer di Volgograd, Rusia, Sabtu, 24 September 2022.
Foto: AP/AP
Seorang rekrutan Rusia memeluk ibunya di pusat rekrutmen militer di Volgograd, Rusia, Sabtu, 24 September 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI – Finlandia akan melarang warga Rusia dengan visa turis Schengen memasuki negaranya mulai Kamis (29/9/2022) tengah malam. Langkah itu diambil setelah melonjaknya jumlah kedatangan orang Rusia ke negara tersebut untuk menghindari wajib militer.

“Keputusan ini (pelarangan masuk turis Rusia dengan visa Schengen) bertujuan sepenuhnya mencegah situasi turisme Rusia saat ini ke Finlandia dan transit terkait melalui Finlandia,” kata Menteri Luar Negeri Finlandia Pekka Haavisto dalam konferensi pers, Kamis.

Baca Juga

Pembatasan termasuk pengecualian atas dasar hak asasi manusia (HAM). Warga Rusia masih diperkenankan memasuki Finlandia untuk bertemu keluarga atau dalam rangka bekerja atau belajar. “Keputusan itu juga tidak boleh mencegah perjalanan karena alasan kemanusiaan,” ucap Haavisto.

Menteri Dalam Negeri Finlandia Krista Mikkonen mengatakan, pembatasan yang diterapkan negaranya kemungkinan akan mengakibatkan peningkatan jumlah pengajuan suaka dan penyeberangan perbatasan ilegal.

Menurut Mikkonen, warga Rusia yang dikenakan wajib militer bukanlah alasan untuk memperoleh suaka. Kecuali jika individu terkait bisa menunjukkan dia dipaksa melakukan kejahatan perang atau dikenakan hukuman yang tidak proporsional. “Tetapi keputusan itu selalu diambil secara individual oleh pihak berwenang,” katanya.

Pada Selasa (27/9/2022) lalu, badan perbatasan Uni Eropa, Frontex, mengungkapkan, warga Rusia yang memasuki wilayah mereka meningkat signifikan. "Selama sepekan terakhir, hampir 66 ribu warga Rusia memasuki Uni Eropa, lebih dari 30 persen dibandingkan pekan sebelumnya. Sebagian besar dari mereka tiba di Finlandia dan Estonia," kata Frontex dalam sebuah pernyataan.

Frontex mengungkapkan, selama empat hari terakhir saja, 30 ribu warga Rusia telah tiba di Finlandia. Menurut Frontex, mayoritas warga Rusia yang menyeberang ke Uni Eropa memiliki izin tinggal, visa, atau memiliki kewarganegaraan ganda.

“Frontex memperkirakan, penyeberangan perbatasan ilegal kemungkinan meningkat jika Federasi Rusia menutup perbatasan untuk calon wajib militer,” kata Frontex seraya menambahkan, dalam jangka panjang peningkatan tinggal ilegal oleh warga Rusia di Uni Eropa juga mungkin terjadi.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement