Senin 21 Nov 2022 09:43 WIB

Harris Tegaskan Komitmen AS pada Pertahanan Filipina

Harris menggelar kunjungan tiga hari ke Filipina dan akan singgah ke Pulau Palawan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden Kamala Harris dan suaminya Doug Emhoff tiba di Bandara Internasional Ninoy Aquino di Manila, Filipina, Minggu, 20 November 2022.
Foto: Haiyun Jiang/The New York Times
Wakil Presiden Kamala Harris dan suaminya Doug Emhoff tiba di Bandara Internasional Ninoy Aquino di Manila, Filipina, Minggu, 20 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris akan menegaskan kembali komitmen AS pada pertahanan Filipina ketika ia bertemu Presiden Ferdinand Marcos Jr di Manila. Hal ini disampaikan pejabat senior pemerintah AS.

Harris menggelar kunjungan tiga hari ke Filipina akan singgah ke Pulau Palawan, ujung Laut China Selatan. Ia juga akan menegaskan dukungan Washington pada putusan pengadilan tribunal 2016 yang membantah klaim ekspansif China di perairan tersebut.

Baca Juga

"Wakil presiden akan menekankan komitmen kami untuk menegakan peraturan dan norma internasional karena kami mengakui dampaknya pada kehidupan dan mata pencaharian masyarakat Filipina," kata pejabat tersebut, Ahad (20/11/2022).

Beijing mengklaim beberapa wilayah di perairan Palawan dan sebagian besar Laut China Selatan dengan merujuk peta historis mereka. Pengadilan tribunal di Den Haag pada 2016 lalu memutuskan klaim China tidak memiliki dasar hukum, putusan ini menguntungkan Manila.

Namun Filipina tidak dapat menegakan putusan itu dan telah mengajukan ratusan protes atas yang mereka sebut gangguan dan perambahan kapal penjaga pantai dan kapal ikan besar China.

Harris merupakan pejabat pemerintah AS paling senior ke Filipina sejak Presiden Joe Biden menjabat. Kunjungan ini menunjukkan perubahan tajam hubungan Washington dan Manila yang merenggang selama pemerintah mantan Presiden Rodrigo Duterte yang lebih dekat dengan Beijing.

"Wakil presiden akan mengatakan pada Presiden Marcos kami senang melihat hubungan keamanan kami dalam posisi yang kuat," kata pejabat AS itu.

Washington dan Filipina memajukan Perjanjian Kerja Sama Perkuatan Pertahanan (EDCA) yang ditandatangani di pemerintahan mantan Presiden Barack Obama dan ditekan selama pemerintahan Duterte.

EDCA mengizinkan AS mempertahankan kehadiran militernya tapi bukan yang permanen. AS akan merotasi kapal dan pesawat yang dioperasikan untuk keamanan maritim dan humanitarian di pangkalan-pangkalan Filipina.

AS mengusulkan untuk menambah lima lokasi EDCA untuk "memperdalam kerja sama kami," kata pejabat itu. Ia menambahkan Washington mengalokasikan 82 juta dolar AS untuk menyelesaikan 21 proyek di lima lokasi tersebut.

Pekan lalu Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina Letnan Jenderal Bartolome Bacarro mengatakan AS sudah mengusulkan menambah lima lokasi EDCA lagi. Termasuk satu di Palawan.

Pada Selasa (22/11/2022) Harris dijadwalkan bertemu dengan pejabat penjaga pantai dan keliling kapal-kapal penjaga pantai di Palawan. Ia juga akan berbicara tentang "prinsip-prinsip kedaulatan integritas teritorial dan kebebasan navigasi."

Pejabat itu mengatakan selain isu keamanan kunjungan ini juga bertujuan untuk memperkuat kemitraan Washington dengan Filipina pada berbagai isu. Termasuk  perubahan iklim, kerja sama nuklir dan ketahanan pangan, ekonomi digital, kerja sama maritim dan kesehatan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement