Ahad 29 Jan 2023 15:15 WIB

Arab Saudi Kutuk Pembakaran Alquran yang Provokatif di Denmark

Pemerintah Arab Saudi mengutuk keras pembakaran Alquran di Denmark.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ahmad Fikri Noor
 Seorang perempuan memegang foto aktivis sayap kanan Rasmus Paludan saat protes di luar konsulat Swedia di Istanbul, Turki, Sabtu, 28 Januari 2023. Pemerintah Arab Saudi mengutuk keras pembakaran Alquran oleh ekstremis di ibu kota Denmark, Kopenhagen.
Foto: AP Photo/Francisco Seco
Seorang perempuan memegang foto aktivis sayap kanan Rasmus Paludan saat protes di luar konsulat Swedia di Istanbul, Turki, Sabtu, 28 Januari 2023. Pemerintah Arab Saudi mengutuk keras pembakaran Alquran oleh ekstremis di ibu kota Denmark, Kopenhagen.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi mengutuk keras pembakaran Alquran oleh ekstremis di ibu kota Denmark, Kopenhagen. Mereka menyebut aksi ini merupakan langkah provokatif baru terhadap sentimen jutaan Muslim di seluruh dunia.

"Menegaskan kembali posisi Kerajaan yang menolak keras semua tindakan terang-terangan, yang sayangnya diulangi di beberapa ibu kota Eropa baru-baru ini dengan dalih kebebasan berekspresi, tanpa reaksi yang jelas untuk menghentikan praktik-praktik ini," ujar Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dikutip dari Arab News, Ahad (29/1/2023).

Baca Juga

Lebih lanjut, dalam sebuah pernyataan, Kerajaan Saudi meminta semua pemerintah Eropa tempat pelanggaran ekstremis ini terjadi, untuk segera menangani semua praktik yang berkontribusi memicu kebencian dan konflik antar pemeluk agama.

Rasmus Paludan, seorang aktivis sayap kanan yang berkewarganegaraan Denmark dan Swedia, telah membuat marah dunia Muslim dengan melakukan protes pembakaran Alquran di Swedia pada 21 Januari 2023. Tidak berhenti di situ, Paludan kembali melanjutkan aksi serupa di depan sebuah masjid dan Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen, pada Jumat (27/1/2023) lalu. Lebih lanjut, ia juga berjanji untuk melanjutkan aksi ini setiap Jumat, sampai Swedia diterima NATO.

Beberapa organisasi regional dan internasional, termasuk Organisasi Kerjasama Islam, Liga Dunia Muslim, Parlemen Arab, dan Dewan Kerjasama Teluk juga mengeluarkan pernyataan mengecam keras insiden tersebut. Penolakan dan kecaman ini juga disampaikan oleh Pakistan, Yordania, Turki, dan Oman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement