Selasa 31 Jan 2023 15:44 WIB

Anwar Ibrahim Bahas Isu Perbatasan dan Keamanan Saat Bertemu Lee Hsien Loong

Kedua negara ingin meningkatkan kerja sama lebih tinggi untuk kepentingan rakyat.

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Foto: @anwaribrahim
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bersama Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri ke-10 Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim mengakhiri kunjungan resmi kenegaraannya ke Singapura pada Senin (30/1/2023). Kunjungan tersebut menghasilkan beberapa pembahasan strategis, antara lain masalah suplai air, kemacetan di pintu perbatasan, dan Batu Puteh.

"Saya yakin agenda yang dibahas kemarin akan terus disempurnakan oleh lembaga dan kementerian terkait kedua negara. Saya juga menginformasikan bahwa Malaysia dan Singapura dapat menjajaki bidang ketahanan pangan sebagai bentuk kerjasama baru yang menguntungkan masyarakat kedua negara," ujar Anwar dalam siaran pers yang diterima wartawan di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Dalam kunjungan kehormatan tersebut, Anwar Ibrahim menemui Presiden Singapura, Halimah Yacob di Istana, kemudian dilanjutkan mengadakan pertemuan empat mata dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong.

"Pertemuan ini memberi kami kesempatan untuk menjajaki bentuk kerjasama untuk lebih meningkatkan hubungan bilateral Malaysia-Singapura. Kami juga berkesempatan untuk membahas berbagai isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama," jelas PM ke-10 Malaysia ini.

Anwar Ibrahim yang memimpin delegasi Malaysia bersama PM Lee yang memimpin delegasi Singapura kemudian menyaksikan penandatanganan tiga perjanjian antara Putrajaya dan Singapura yang mencakup aspek keamanan siber, digital, dan ekonomi hijau.

"Dua kerangka kerja yang melibatkan kerja sama dalam ekonomi digital dan ekonomi hijau ditandatangani oleh Menteri Perdagangan dan Industri Internasional, Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Aziz dan mitranya, Gan Kim Yong atas nama Singapura. Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital, Fahmi Fadzil mewakili Malaysia menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mendorong kerja sama dari aspek data, cyber s​ecurity, dan digital economy," terang Anwar.

Anwar mengatakan meskipun kerja sama Malaysia-Singapura telah mencapai banyak keberhasilan dalam beberapa dekade terakhir, namun dia yakin masih ada potensi besar untuk meningkatkan hubungan kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi untuk kepentingan rakyat.

"Saya juga berdoa agar PM Lee diberikan kesehatan dan hubungan Malaysia-Singapura terus terjalin baik melalui kerjasama di berbagai bidang. Semoga hubungan kedua negara terus segar di berbagai bidang setelah ini, insya Allah," ucap Anwar.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement