Kamis 02 Feb 2023 00:55 WIB

AS Perkenalkan RUU untuk Hormati Pahlawan Perang Korea

Medali Emas Kongres adalah salah satu dari dua penghargaan sipil tertinggi di AS.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Bendera nasional berkibar di Paviliun Imjingak di Paju, Korea Selatan (Korsel) pada 22 April 2020.
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Bendera nasional berkibar di Paviliun Imjingak di Paju, Korea Selatan (Korsel) pada 22 April 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Empat anggota Korea-Amerika dari Kongres Amerika Serikat (AS) memperkenalkan Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk memberikan Medali Emas Kongres untuk pahlawan Perang Korea. Ia adalah mendiang Kolonel Kim Young-oak yang dinilai atas kepahlawanan, kepemimpinan, dan kemanusiaannya yang luar biasa.

Keempat perwakilan AS tersebut adalah Young Kim, Marilyn Strickland, Michelle Steel, dan Andy Kim, yang juga memimpin pengenalan RUU tersebut pada 2021. Medali Emas Kongres adalah salah satu dari dua penghargaan sipil tertinggi di AS.

Medali lainnya adalah Presidential Medal of Freedom. Orang Korea-Amerika tidak pernah diakui oleh penghargaan tersebut.

Lahir pada 1919 di California, Kim Young-oak adalah anak dari pejuang kemerdekaan Korea Kim Soon-kwon yang melarikan diri ke AS untuk melanjutkan gerakan kemerdekaan Korea melawan penjajahan Jepang. Dia adalah perwira minoritas pertama yang memimpin batalyon tempur Angkatan Darat dalam sejarah Amerika.

Young-oak bertugas selama Perang Dunia II dan Perang Korea. Belakangan, ia menerima penghargaan tertinggi dari pemerintah Korea, Prancis, dan Italia. Setelah pensiun dari militer, Kim Young-oak mendedikasikan sisa hidupnya untuk orang yang lemah secara sosial.

"Kol. Kim Young-oak menghabiskan hidupnya yang panjang dan penuh untuk menentang rintangan dan memberi kembali kepada negara kita dan komunitas Asia-Amerika kita," kata Young Kim seperti dikutip laman Korea Times, Selasa (31/1/2023).

Menurutnya, dia adalah pahlawan militer yang berdedikasi, mulai dari membantu membebaskan Roma dari kendali Nazi selama Perang Dunia II hingga memimpin pasukan Batalyon AS selama Perang Korea. "Saya dengan rendah hati menggunakan suara saya untuk menghormatinya, sama seperti dia mengatakan kepada saya untuk menghormati nama kita bersama, negara kita, dan kewajiban untuk pelayanan publik. Saya senang bahwa semua anggota Kongres Korea-Amerika dapat bekerja sama untuk memberikan penghargaan ini kepadanya. Medali Emas Kongres yang terlambat dan layak," kata Young Kim.

Sementara Strickland menekankan pentingnya mengenali dan mengangkat warisan teladan sang kolonel. Menurutnya, terlepas dari hambatan dan rasisme yang dia hadapi karena warisannya, Kolonel Kim unggul dalam pelayanannya baik di militer Korea maupun di komunitas.

"Dia lebih dari pantas mendapatkan kehormatan tinggi ini sebagai pahlawan militer selama Perang Dunia II dan Perang Dunia II Perang Korea, dan sebagai pemimpin komunitas yang teguh dan kemanusiaan," katanya.

Steel menyatakan tekad dan keberaniannya adalah lambang semangat Amerika. Ia menilai, bahwa melalui pengabdiannya, Kolonel Kim mendobrak penghalang bagi generasi Asia-Amerika untuk mengikuti jejaknya.

"Kolonel Kim lebih dari pantas menerima kehormatan ini dan saya bangga bergabung dengan rekan-rekan saya dalam mengakui pelayanan publik dan kepahlawanannya," kata Steel.

Sementara Andy Kim mengatakan, kontribusi besar orang Amerika Asia Pasifik ke AS sering kali tidak diketahui atau tidak diakui. Oleh karenanya, Kol. Kim Young-oak telah mendapatkan pengakuan ini melalui layanan teladan tidak hanya dalam seragam, tetapi sebagai pemimpin komunitas yang teguh.

"Melewati resolusi ini akan mengakui dampak Kolonel Kim pada kehidupan yang tak terhitung jumlahnya, ketahanan terhadap rasisme sistemik, dan keberaniannya berjuang untuk kita bangsa," katanya.

Medali ini, kata dia juga akan membantu menghormati banyak pahlawan dan kontribusi komunitas Asia-Amerika yang pantas untuk dilihat dan dirayakan. Sebuah sekolah menengah didirikan di Los Angeles pada tahun 2009, dinamai menurut namanya, Young Oak Kim Academy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement