Sabtu 04 Feb 2023 12:53 WIB

Pentagon Lacak Balon Mata-mata Diduga Milik China di Atas AS

Balon tidak menghadirkan ancaman militer atau fisik kepada orang-orang di darat

Pentagon sedang melacak balon pengintai ketinggian tinggi yang diduga milik China dan melintasi wilayah Amerika Serikat (AS)
Pentagon sedang melacak balon pengintai ketinggian tinggi yang diduga milik China dan melintasi wilayah Amerika Serikat (AS)

REPUBLIKA.CO.ID., WASHINGTON -- Pentagon sedang melacak balon pengintai ketinggian tinggi yang diduga milik China dan melintasi wilayah Amerika Serikat (AS), kata seorang pejabat pada Kamis (2/2/2023).

“Kami terus melacak dan memantaunya dengan cermat,” kata juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder kepada wartawan.

“Balon saat ini terbang di ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik bagi orang-orang di darat,” ujar dia.

"Begitu balon terdeteksi, pemerintah AS segera bertindak untuk melindungi dari pengumpulan informasi sensitif," kata Ryder, mencatat bahwa aktivitas serupa sebelumnya telah diamati selama beberapa tahun terakhir.

Seorang pejabat senior pertahanan mengatakan balon itu "jelas" bertujuan untuk pengawasan dan memasuki wilayah udara AS beberapa hari lalu.

"Kami telah melihat apakah ada opsi kemarin" untuk menjatuhkan balon "di beberapa daerah berpenduduk jarang di Montana, tetapi kami tidak dapat mengambil risiko yang cukup untuk merasa nyaman merekomendasikan untuk menembak jatuh kemarin," kata pejabat itu.

Presiden Joe Biden mendapat pengarahan tentang balon itu dan dimintai opsi militer, menurut pejabat itu.

“Saat ini, kami menilai bahwa balon ini memiliki nilai aditif yang terbatas dari perspektif pengumpulan intelijen. Namun kami mengambil langkah-langkah untuk melindungi informasi sensitif dari pengumpulan intelijen asing,” tambah pejabat itu.

 

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/pentagon-lacak-balon-mata-mata-diduga-milik-china-di-atas-as/2805274
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement