Kamis 09 Feb 2023 04:15 WIB

Cina Donasikan Rp 70 Miliar untuk Bencana Gempa di Suriah

Bantuan dari Cina ini terutama diberikan dalam bentuk pangan.

Seorang penyelamat membawa bayi perempuan setelah menariknya dari puing-puing akibat gempa bumi yang melanda Suriah dan Turki di kota Jinderis, Suriah, Selasa, 7 Februari 2023.
Foto: AP
Seorang penyelamat membawa bayi perempuan setelah menariknya dari puing-puing akibat gempa bumi yang melanda Suriah dan Turki di kota Jinderis, Suriah, Selasa, 7 Februari 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, KUNMING -- Pemerintah China memutuskan untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban bencana gempa bumi di Suriah senilai 30 juta yuan atau hampir Rp 70 miliar. "Bantuan kemanusiaan senilai 30 juta yuan ke Suriah itu sudah termasuk bantuan tunai 2 juta dolar AS dan barang kebutuhan pokok," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Mao Ning di Beijing, Rabu (8/2/2023).

Bantuan tersebut, terutama dalam bentuk pangan akan segera dikirimkan. "Departemen terkait telah bekerja dan berkoordinasi dengan pihak Suriah untuk memastikan bantuan dapat dikirimkan sesegera mungkin," katanya.

Baca Juga

Dalam pengarahan media secara rutin tersebut, Mao juga mendesak Amerika Serikat segera mencabut sanksi yang dijatuhkan terhadap Suriah. "AS harus mengesampingkan obsesi geopolitik dan segera mencabut sanksi sepihak terhadap Suriah untuk membuka pintu bagi bantuan kemanusiaan," katanya.

Sebelumnya, China juga telah mengirimkan tim penyelamat beranggotakan 82 orang ke Adana, Turki selatan, yang juga dilanda gempa dahsyat. Tim yang tiba pada Rabu dini hari tersebut membawa lebih dari 20 ton kebutuhan sehari-hari, peralatan pencarian dan penyelamatan, perangkat komunikasi, peralatan medis, dan keperluan lainnya.

"Ada juga tim penyelamat sipil dan swasta dari China yang sedang dalam perjalanan. Kami akan terus memberikan dukungan dan bantuan terbaik sesuai dengan kebutuhan masyarakat Turki," kata Mao.

Gempa bumi berkekuatan 7,8 pada Senin (6/2/2023) di Turki dan Suriah telah menewaskan sedikitnya 11 ribu orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement