AMSTERDAM–-Setelah puluhan ribu penerbangan di dalam Eropa dan menuju benua itu terhenti, beberapa maskapai penerbangan Eropa memulai untuk uji coba penerbangan. Uji coba itu bertujuan untuk melihat seberapa jauh dampak kerusaan abu vulkanik di Islandia terhadap pesawat dan tingkat keamanan terbang.
Percobaan yang dilakukan pada Ahad (18/4) tidak menunjukkan adanya kerusakan akibat abu vulkanik. Hasil percobaan ini meningkatkan tekanan terhadap pemerintah untuk mengurangi pembatasan penerbangan.
Badan Meteorologi Eropa memperingatkan bahwa langit di atas Eropa tetap tidak stabil akibat gunung berapi Islandia yang terus memuntahkan abu yang dapat merusak mesin jet pesawat. Pejabat Uni Eropa mengungkapkan, lalu lintas udara bisa kembali ke tingkat normal setengah pada Senin (19/4) jika awan padat mulai menghilang.
Jerman adalah salah satu negara yang mulai membolehkan beberapa penerbangan. Sebanyak 80 persen wilayah udara Eropa tetap ditutup selama empat hari. "Dengan kata lain hanya empat ribu dari 20 ribu jadwal penerbangan normal di udara, kata Brian Flynn," Wakil Kepala Operasi Eurocontrol yang mengatur lalu lintas udara negara anggota Uni Eropa.
Ahad kemarin adalah hari terburuk dalam penerbangan ketika puluhan ribu calon penumpang pesawat di seluruh Eropa tidak dapat terbang. Tes penerbangan tanpa awak dilakukan oleh maskapai Belanda KLM, maskapai Jerman Lufthansa dan penerbangan milik Prancis, Air France.
Uji penerbangan diharap dapat memunculkan konsensus mengenai kapan penerbangan bisa dibolehkan kembali. Penerbangan di Eropa mulai ditutup pada Kamis pekan lalu setelah khawatir abu mikroskopis dapat merusak pesawat serta membahayakan penerbangan. Setelah empat hari pembatalan terbang, puluhan ribu penumpang batal berangkat serta kargo yang berisi makanan dan sayuran membusuk di gudang.