Jumat 09 Jul 2010 05:20 WIB

Cina Peringatkan Latihan Perang AS-Korsel

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING--Cina Kamis memperingatkan Amerika Serikat dan Korea Selatan terhadap penyelenggaraan latihan perang bersama mereka di dekat perairannya, dan menyerukan kedua negara untuk menjaga diri untuk tidak meningkatkan ketegangan dengan Korea Utara. Latihan-latihan militer gabungan itu direncanakan setelah tenggelamnya kapal perang Korea Selatan Maret lalu, dan Seoul mempersalahkan Korea Utara melakukan serangan torpedo yang menyeabkan 46 pelaut kapal tersebut tewas.

Kasus tersebut membuat ketegangan di kawasan itu semakin meningkat. "Cina menyatakan keprihatinan secara serius kepada pihak-pihak terkait," kata juru bicara kementerian luar negeri, Qin Gang, kepada para wartawan ketika ditanya mengenai latihan perang itu.

"Kami tegas menentang aktivitas kapal-kapal militer asing yang bisa merusak kepentingan keamanan Cina di Laut Kuning atau di perairan dekat Cina." Beijing menolak untuk mengecam negara tetangganya dan sekutu dekatnya Korea Utara untuk tuduhan serangan itu, meskipun pemeriksaan internasional mempersalahkan negara komunis tersebut.

Cina mengatakan pihaknya sedang mempelajari hasil penemuan penyelidikan itu. Cina juga memulai mengadakan latihan militer enam hari dengan menggunakan peluru tajam di perairan lepas pantai timurnya dalam perkan ini, yang menurut media yang dikelola negara sebagai balasan atas rencana latihan perang AS-Korea Selatan.

Televisi negara pekan ini menunjukkan tayangan kapal-kapal perang Cina menembakkan rudal canggih dan senjata-senjata lainnya dalam mempertahankan wilayah perairan negaranya. Tidak ada tanggal yang telah diumumkan bagi latihan antara pasukan AS dan Korea Selatan.

Cina, yang memberikan bantuan yang diperlukan Korea Utara yang miskin itu, diharuskan oleh perjanjian 1961 untuk membantu mempertahankan negara tersebut terhadap agresi tanpa provokasi. "Kami harap pihak-pihak yang berkaitan akan berusaha tenang dan mengendalikan diri dari tindakan-tindakan yang menambah buruk ketegangan di kawasan," kata Qin.

Cina, salah satu negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) yang memiliki hak veto, sedang bekerjasama dengan anggota-anggota lain di badan itu untuk merumuskan 'dokumen' mengenai tuduhan serangan, katanya, tanpa memberikan rincian. Korea Selatan telah minta DK PBB untuk mengecam Pyongyang, namun Cina sejauh ini tidak berkenan untuk mendukung seruan itu.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement