Sabtu 31 Jul 2010 04:52 WIB

Alqaidah akan Serang Terus Pemerintah Yaman

REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI-- Alqaidah dalam rekaman audio internet pada Kamis mengancam melakukan serangan lebih lanjut terhadap pasukan Yaman sesudah dugaan dan pemastian serangan Alqaidah atas pemerintah, yang menewaskan puluhan orang. Empat serangan pada sarana negara telah dihubungkan dengan sayap wilayah Alqaidah di Yaman sejak Juni, meskipun kelompok itu hanya menyatakan dua serangan.

Serangan terkini tersangka pejuang di propinsi minyak selatan menewaskan enam tentara. Alqaidah di Yaman sebelumnya memusatkan diri pada serangan berdampak tinggi atas sarana asing, tapi mulai menyasar negara dalam menanggapi kerjamsama Amerika Serikat-Yaman untuk memberantas kelompok pejuang itu, yang mencakup serangan udara dan darat. "Anda melindungi kejahatan Amerika Serikat dengan menaklukkan rakyat negeri ini untuk melayani kepentingan Amerika Serikat di kawasan ini," kata rekaman itu, yang dilansir laman Islamis. "Kejahatan itu akan ditanggapi dengan keras," katanya.

Dengan menuduh pemerintah memasuki "persekutuan salib", membunuh Muslim tidak bersalah dan menghancurkan rumah dan masjid, rekaman itu bersumpah bahwa serangan seperti pada Juni atas kantor polisi di kota pelabuhan selatan Aden, yang menewaskan 11 orang, akan terulang. "Gerakan Aden muncul dalam kaitan kejahatan itu dan, Insya Allah, kami akan menyerang lagi jika waktunya tepat," katanya.

Alqaidah menyiarkan rekaman bersumpah membalas dendam atas serangan keamanan Yaman di daerah, yang diyakini salah satu bentengnya, sehari sebelum serangannya terhadap markas polisi Aden. Negara miskin Yaman, menghadapi pemberontakan terus-menerus di utara dan gerakan perlawanan di selatan, di bawah tekanan antarbangsa untuk mengahiri kemelut dalam negerinya dan memusatkan perhatian pada Alqaidah, yang bangkit di negara itu.

Negara Barat takut kelompok keras itu memanfaatkan keadaan kian goyah di Yaman, tetangga penghasil terbesar minyak dunia Arab Saudi, untuk menggunakan negara tersebut sebagai landasan peluncuran serangan keluar negeri. Rekaman itu juga mengatakan pernyataan Yaman bahwa sejumlah pejuang Alqaida ditangkap dan terbunuh setelah serangan Aden adalah salah. "Pesan untuk pasukan keamanan dan negara: pedang kami sudah siap dan kami memutuskan untuk membersihkan bumi," katanya.

Yaman adalah tanah air leluhur pemimpin Alqaida Osama bin Ladin dan menjadi sasaran beberapa serangan, yang dilakukan kelompok itu, atas kantor asing, loka wisata dan sarana perminyakan. Pengulas kuatir Yaman runtuh akibat perlawanan Syiah di utara, gerakan pembangkangan di selatan dan serangan Alqaida.

Yaman menjadi keprihatinan utama keamanan Barat setelah sayap kawasan Alqaidah berpusat di Yaman menyatakan bertanggung jawab atas usaha gagal membom pesawat bertujuan Amerika Serikat pada Desember. Pada awal tahun ini, wawancara Shai dengan Anwar Awlaki, pendakwah keras Muslim, yang dalam pelarian dan dicari hidup atau mati oleh Washington, disiarkan di laman televisi Al Jazeera.

Pemerintah Amerika Serikat menyatakan Awlaki ditambahkan ke daftar sasaran CIA, badan pusat sandi negara adidaya itu, setelah bergerak di Alqaidah di Semenanjung Arab, yang menyatakan bertanggung jawab atas usaha gagal meledakkan pesawat penumpang bertujuan Amerika Serikat pada Natal. Wartawan Yaman, yang disergap di jalan oleh kelompok bersenjata, pada tengah Juli menyatakan ditahan singkat dan diperiksa tentang Alqaida oleh dinas sandi, tidak diculik seperti ditakutkan para rekannya.

sumber : ant/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement