Jumat 06 Aug 2010 18:51 WIB

Pentagon Tekan Wikileaks Hapus dan Kembalikan Dokumen Rahasia

Ilustrasi
Foto: .
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Pentagon menuntut WikiLeaks untuk segera menghapus file rahasia militer AS tentang perang Afghanistan yang telah diposting secara online. Lembaga ini juga meminta mereka menyerahkan 15 ribu catatan yang diklasifikasikan lainnya yang dimilikinya.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat itu memperingatkan "akan memeriksa cara untuk memaksa WikiLeaks untuk melakukan hal yang benar" jika mereka tidak melakukannya dengan sukarela.

Satu hal yang harus dilakukan WikiLeaks adalah mengambil langkah-langkah untuk segera mengembalikan semua versi dari semua dokumen-dokumen kepada pemerintah AS dan secara permanen menghapusnya dari website, komputer, dan catatan mereka,"  kata jurubicara Pentagon, Geoff Morrell.

Ia menambahkan, "Jika melakukan hal yang benar adalah tidak cukup baik bagi mereka, maka kita akan mengetahui apa alternatif kita harus memaksa mereka untuk melakukan hal yang benar."

Meskipun Departemen Pertahanan tidak memiliki kekuasaan independen untuk memaksakan tuntutannya, bahasanya yang semakin mengancam dipandang sebagai tawaran untuk mencegah WikiLeaks melepas lebih banyak catatan rahasia mereka.  WikiLeaks telah memposting lebih dari 76.900 catatan kejadian dan laporan intelijen tentang perang Afghanistan pada website mereka akhir bulan lalu. Laporan itu sangat jelas memberikan potret yang menghancurkan dari perang gagal. Mereka mengungkapkan bagaimana pasukan koalisi telah menewaskan ratusan warga sipil dalam insiden tidak dilaporkan, dan bagaimana serangan Taliban telah melambung hingga membuat komandan NATO dan  Pakistan  ketakutan.

Penerbitan file, yang juga ditembuskan ke media internasional Guardian, New York Times, dan mingguan Jerman Der Spiegel, adalah salah satu kebocoran terbesar dalam sejarah militer AS.

Morrell mengatakan pengungkapan publik dari dokumen-dokumen rahasia sudah mengancam keselamatan pasukan koalisi dan informan Afghanistan, kendati pendiri WikiLeaks, Julian Assange, membantah. Morrell mengatakan pengungkapan materi lebih lanjut akan "hanya membuat kerusakan yang lebih buruk".

Namun ia tak menyebut sangsi apa yang bakal diterima Wikileaks jika mereka tetap membangkang.

sumber : Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement