REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Pemerintah Korea Selatan, Rabu, menyetujui rencana sejumlah organisasi kemanusiaan Korsel mengirim bantuan bagi para korban banjir di Korea Utara di tengah semakin jelasnya tanda-tanda mencairnya ketegangan berbulan-bulan kedua Korea. Kementerian Urusan Unifikasi menyatakan persetujuan pemerintah atas permohonan pengiriman bantuan senilai 2,24 miliar won (1,2 juta dolar) termasuk 203 ton beras itu sudah dikeluarkan hari Selasa.
Bantuan bagi para korban banjir di Sinuiju dan Kaesong itu antara lain meliputi tepung, roti, selimut, dan mie instan, kata Juru Bicara Kementerian Urusan Unifikasi, Chun Hae-Sung. Pengapalan pertama 400 ton tepung akan dilakukan Kamis, katanya. Pekan ini, sudah dua kali kelompok-kelompok kemanusiaan Korsel mengumumkan keinginan mereka membantu para korban banjir yang melanda kota Sinuiju di perbatasan Cina dan Kaesong, sebuah kota kecil di utara Semenanjung Korea.
Palang Merah Korsel mengatakan, Senin, bahwa pihaknya akan mengirimkan bantuan senilai 10 miliar won, termasuk 5.000 ton beras, 10.000 ton semen dan tiga juta kemasan mie instan. Pemerintah Korsel yang diwajibkan UU mengesahkan hubungan lintas perbatasan negara ini akan menanggung sebagian besar biaya pengiriman bantuan Palang Merah negara itu.
Korea Utara yang akan menyelenggarakan pertemuan penting partai komunis yang berkuasa telah mengadakan serangkaian tawaran damai dalam beberapa pekan terakhir setelah kedua Korea terlibat retorika panas selama berbulan-bulan. Hubungan lintas perbatasan kedua negara mendingin sejak Seoul menuduh Pyongyang menenggelamkan kapal perangnya Maret lalu.
Tuduhan Korsel itu dibantah Korut. Insiden penembakan kapal perang Korsel yang menewaskan 46 orang anak buah kapal itu memicu aksi balasan Seoul. Aksi balasan itu berupa serangkaian latihan perang baik yang dilakukan sendiri oleh Korsel maupun bersama dengan Amerika Serikat. Melalui latihan militer itu, Korsel menunjukkan kekuatannya.
Tetapi akhir pekan lalu Korut mengembalikan awak kapal Korsel yang dituduh mencuri ikan di perairan mereka.
Korut juga menawarkan diri untuk menyelenggarakan reuni keluarga yang terpisah di kedua negara semenanjung itu. Petugas Palang Merah dari kedua negara direncanakan bertemu hari Jumat di Kaesong guna membahas pemulihan kegiatan reuni keluarga itu.