REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT, LEBANON--Kepala Energi Atom Iran Ali Akbar Salehi mengatakan penundaan peluncuran program nuklir Iran untuk pertama kali tak terkait dengan serangan virus yang menghinggap di komputer-komputer. Selain itu juga, tak mengganggu sistem manajemen data yang melayani seluruh dunia.
Namun, penjelasannya itu dinilai tidak akan menenangkan hati rakyat Iran. Ali Akbar Salehi menyalahkan kebocoran yang menyebabkan kolam kecil, yang terjadi di kilang batang bahan bakar, yang digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga nuklir di Bushehr, Iran.
"Kebocoran kecil yang terjadi di kolam, yang berdekatan dengan reaktor nuklir tengah diteliti dan sudah ditahan," ujarnya dalam pernyataannya pada akhir pekan lalu kepada Kantor Berita Republik Islam Iran.
"Kebocoran itu menyebabkan penundaan aktivitas reaktor nuklir beberapa hari. Kebocoran itu telah diperbaiki dan inti dari kilang batang bahan bakan bakar tersebut sudah berangsung-angsur bekerja kembali," tambahnya lagi.
Banyak dari negara barat dan juga Israel mendesak Iran untuk membuktikan bahwa program nuklirnya tersebut aman. Beberapa yang percaya bahwa Iran dalam program nuklirnya untuk meningkatkan kemampuan persenjataannya dalam militer.