REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI--Kanada menangkap seorang tersangka pembunuh seorang pemimpin senior Hamas yang tewas di sebuah hotel mewah di Dubai awal tahun ini, kata kepala polisi keemiran Teluk itu dalam satu laporan, Selasa. "Ia termasuk di antara anggota kelompok persiapan yang tiba di negara itu dan telah meninggalkan negara itu sebelum terjadinya kejahatan tersebut," kata Letnan Jendral Dahi Khalfan seperti dikutip oleh Harian berbahasa Arab Al-Ittihad.
Mahmud al-Mabhuh, seorang pendiri sayap militer gerakan Islam Hamas yang menguasasi Gaza, ditemukan tewas di kamarnya di Hotel Al Bustan Rotana dekat bandara Dubai pada 20 Januari. Khalfan menerima informasi dati duta besar Kanada untuk Uni Emirat Arab, kata Al-Ittihad tanpa mengungkapkan nama tersangka itu.
Tapi suratkabar itu menambahkan bahwa orang yang ditangkap itu termasuk di antara sejumlah tersangka yang mendapat surat perintah penangkapan Interpol atas nama UAE. "Kami tidak ragu bahwa (badan mata-mata Israel) Mossad berada di belakang pembunuhan itu. Kami 100 persen yakin mengenai itu", kata Khalfan dalam laporan tersebut.
Dua belas paspor Inggris, enam Irlandia, empat Prancis, satu Jerman dan tiga paspor Australia telah digunakan oleh ke-26 orang yang dipercaya terkait dengan pembunuhan itu, kata polisi Dubai. Dalam banyak kasus, dokumen perjalanan tampaknya telah dipalsukan atau diperoleh secara tidak sah.
Negara-negara yang paspornya telah digunakan mereka yang diduga agen Mossad itu telah memanggil dubes Israel. Inggris Maret lalu telah mengusir seorang diplomat Israel, sedangkan Australia mengumumkan Mei lalu bahwa negara itu telah juga mengusir seorang pejabat dari Kedubes Israel.