Jumat 04 Jun 2010 23:22 WIB

Kampanyekan Sanksi untuk Korut, Presiden Korsel Kunjungi Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Presiden Korea Selatan (Korsel), Lee Myung-Bak, bertolak ke Singapura, Jumat (4/6) untuk menggalang dukungan internasional. Ia berkampanye untuk menghukum Korea Utara (Korut) menyangkut tenggelamnya kapal perang Seoul.

Lee akan berpidato dalam acara "Asia Security Summit" di Singapura, kata juru bicara kepresidenan. Pidato 20 menit tersebut akan fokus peran besar Korsel dalam komunitas internasional dan strateginya untuk perdamaian yang langgeng di semenanjung Korea, kata juru bicara Kim Eun-Hye kepada wartawan.

Lee bakal menekankan bahaya program pengayaan nuklir Korut dan meminta kerjasama internasional untuk merespon tegas provokasi Korea Utara, katanya.

Ketegangan telah meningkat sejak tim penyelidik internasional menyimpulkan bulan lalu kapal selam Korut telah menenggelamkan kapal perang jenis Korvet, Cheonan, milik Seoul dekat perbatasan laut yang disengketakan. Hasil penyelidikan itu, mendorong Korsel mengumumkan beberapa langkah balasan terhadap Pyongyang.

Negara garis keras tersebut menyangkal keras terlibat insiden tersebut dan merespon balasan Korsel diantaranya penangguhan hubungan perdagangan, dengan ancaman perang. Korsel ingin Dewan Keamanan PBB mendiskusikan insiden kapal yang tenggelam Maret tersebut, yang menewaskan 46 pelaut. Dewan Keamanan membutuhkan dukungan dari anggota pemegang hak veto seperti Rusia dan China, yang punya hubungan dekat dengan Korea Utara.

sumber : Ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement