Sabtu 26 Jun 2010 01:41 WIB

Peringati 60 Tahun Perang Korea, Korsel Serukan Perdamaian

Para veteran perang korea, baik tentara korea maupun tentara asing yang bergabung, memperingati Perang Korea
Foto: KOREATIMES.CO.KR
Para veteran perang korea, baik tentara korea maupun tentara asing yang bergabung, memperingati Perang Korea

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah upacara digelar di Korea Selatan untuk menandai 60 tahun pecah Perang Korea. Dalam peringatan di Seoul, Presiden Lee Myung-bak, memberi penghormatan dengan mengunjungi para veteran perang, termasuk tentara Inggris dan AS.

Pada 25 Juni 1950, pasukan dan tank-tank milik Korea Utara menyapu kawasan selatan, mengawali pertikaian hingga tiga tahun. Dalam perang itu diperkirakan 3 juta nyawa terenggut.

Amerika Serikat memimpin pasukan perdamaian PBB memberi dukungan terhadap Selatan sementara Cina dan Moskow (Uni Sovyet waktu) menjadi beking pasukan Utara. Perang berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai. Tak mengherankan bila usai gencatan terjadi masih timbul ketegangan politik secara konstan dari kedua belah pihak.

Dalam perang tersebut Korea Utara dipandang sebagai pihak yang melakukan serangan pertama, meski negara itu tetap membantah hingga kini.

Seruan Damai

Saat peringatan tersebut digelar di Seoul dan dihadari oleh sejumlah veteran dari penjuru dunia, namun ketegangan di semenanjung tersebut terasa begitu tinggi hingga bisa dibilang, perayaan masihlah terlalu kecil.

Seoul dan Pyongyang kini tengah terperangkap dalam pertikaian terhadap tenggelamnya kapal perang Korea Selatan, Cheonan, di dekat perbatasan laut yang disengketakan pada Maret lalu. Sebuah penyelidikan internasional menemukan torpedo Korea Utara telah menenggelamkan Cheonan, namun Korut membantah keras hal itu,

Pada peringatan Jumat ini, Lee mendesak Korea Utara menghentikan "provokasi militer bodoh" dan "jujur serta jelas mengakui kesalahannya" dalam insiden tenggelamnya kapal perang tersebut. "Tujuan Korea Selatan bukanlah konfrontasi militer melainkan reunifikasi damai," ujarnya seraya menyeru Pyongyang untuk bertanggung jawab terhadap sikapnya.

Ratusan veteran Korsel bergabung dengan pengunjung dan diplomat asing dalam upacara tersebut. Bendera dari 20 negara yang membantu mengirimkan tentara maupun tenaga medis mendukung Korea Selatan juga tampak berkibar.

Korea Utara juga menandai ulang tahun itu dengan pernyataan di media negara. Pada Kamis lalu, negara itu menyatakan lagi bahwa AS ialah pihak yang telah memprovokasi terjadi perang. Pyongyang juga menuntut 64 triliun dolar dana kompensasi kerusakan akibat perang dari Washington.

sumber : bbc
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement