Rabu 21 Jul 2010 00:24 WIB

AS dan Sekutunya Tinggalkan Afghanistan Pada 2014

Menlu AS, Hillary Clinton (kiri) berbincang dengan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, di Istana Presiden, Kabul, Afghanistan, Senin (19/7), sehari sebelum konferensi AS dan sekutunya berlangsung.
Foto: AP PHOTO
Menlu AS, Hillary Clinton (kiri) berbincang dengan Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, di Istana Presiden, Kabul, Afghanistan, Senin (19/7), sehari sebelum konferensi AS dan sekutunya berlangsung.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL, AFGHANISTAN--Saat ini strategi di atas meja yang siap dilaksanakan AS dan Inggris adalah mengembalikan pengawasan keamanan seluruh 34 propinsi di Afghanistan ke pemerintah pada akhir 2014. Saat itu sudah lebih dari tiga tahun setelah Presiden Barack Obama menyatakan awal penarikan mundur tentara AS dari bumi Afghanistan.

Pada Selasa (20/7), strategi itu akan diadopsi dalam pertemuan internasional sehari yang bertujuan memberi tanggal kepada aliansi AS dan Eropa, kapan keterlibatan mereka di Afghanistan akan berakhir. Pengembalian itu sekaligus memberi peluang Presiden Hamid Karzai untuk menunjukkan apakah pemerintahannya yang tengah berjuang mampu menghasilkan kemajuan di negara tersebut.

Pertemuan itu digelar disaat AS dan Eropa sudah mulai kewalahan dengan efek dan ongkos perang berkepanjangan. Keprihatinan juga digarisbawahi dengan serangan Taliban terbaru pada Senin, yang menewaskan enam polisi Afghanistan dan dua tentara Amerika. Operasi besar keamanan secara virtual memutuskan hubungan dengan Kabul untuk kebutuhan konferensi dengan 60 negara yang akan fokus pada transisi pascaperang.

Pejabat Afghan menginginkan AS dan pedonor internasional untuk mengucurkan dana lebih besar dari milyaran dolar bantuan dan dana rekonstruksi yang telh mengalir ke negara itu sejak perang dimulai pada 2003. Namun yang terjadi, meski sejumlah besar dana masuk hasil hanya terlihat minim di tengah dugaan korupsi dan pengelolaan amburadul pemerintahan. Kondisi itulah yang menguatkan posisi Taliban di mata para penduduk asli Afghanistan.

Tujuan utama pembicaraan adalah mengurangi peningkatan berjatuhan dari warga tak berdosa, terutama di daerah pertahanan utama Taliban di sisi selatan dan timur Afghanistan. Menyadari kesabaran publik mulai habis, delegasi pertemuan mendorong penyerahan keamanan ke tentara Afghan secara bertahap hingga saat Karzai meninggalkan kantor kepresidenan pada akhir 2014, demikian menurut draf hasil pertemuan yang dirilis ole Associated Press.

Pemerintah Afghanistan dan komunitas internasional diharapkan setuju terhadap rencana itu dan memutuskan propinsi mana dari total 34 wilayah yang siap diambil alih oleh Afghans serta kapan akan dilakukan. Hanya saja, pertemuan tersebut tidak menyinggung tingkat keberadaan tentara internasional selama periode transisi berlangsung.

sumber : msnbc/ap
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement