Jumat 26 Nov 2010 06:54 WIB

India Uji Rudal yang Berkemampuan Nuklir

Rudal/ilustrasi
Foto: wikipedia
Rudal/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW DELHI--India berhasil melakukan pengetesan rudal versi jarak pendeknya yang berkemampuan nuklir pada Kamis (25/11). Uji coba itu dilakukan saat latihan militer, demikian menurut menteri pertahanan India.

Dua seteru bersenjata nuklir, India dan Pakistan secara rutin melakukan pengetesan misil. Dalam beberapa kasus mereka bahkan saling memberi pemberitahuan sebelumnya. Jurubicara kementrian pertahanan, Sitanshu Kar mengatakan sehari sebelum uji coba dilakukan, pemberitahuan telah disampaikan ke Pakistan sebagai bagian 'praktik standar'.

Misil yang telah dimutakhirkan, bernama Agni-I, yang memiliki daya jangkau 700 kilometer, ditembakkan dalam rentang uji coba dari sebuah pulau, jauh dari kawasan timur, Orissa, demikian menurut Sitanshu.

"Misil mengikuti lintasan dengan sempurna dan menuju titik tujuan di Kawasan Pantai Bengal, dimana sebuah kapal sebagai sasaran diledakkan," ujarnya. Peluru kendali berbobot 12 ton, dikembangkan di India, memiliki sistem navigasi tingkat lanjut dan mampu mengangkut muatan hingga 1.000 kilogram.

Senjata itu telah dites berulang kali di masa lalu, termasuk pada 28 Maret lalu, di tempat dengan rentang tembakan serupa di Orissa. Pengetesan itu bagian dari latihan angkatan darat yang terus menerus dilakukan untuk meningkatkan teknik pertahanan di kalangan personil.

New Delhi mengatakan, India mengembangkan berbagai jenis misilnya--termasuk peluru kendali Prithvi berdaya jelajah pendek, misil antitank, Nag dan misil bawah air supersonic, BrahMos. Semua misil itu ditujukan sebagai alat penangkis sekaligus intimidasi terhadap tetangganya, Cina dan Pakistan.

Khusus misil dalam keluarga Agni, selain versi I, ada AgniII, dengan daya jelajah hingga 2.000 kilometer, dapat menyasar area selatan Cina dalam satu kali tembakan langsung. Kemudian AgniII, yang dinilai berhasil dalam pengetesan tahun lalu, dapat menggotong hulu ledak nuklir hingga melintas Asia dan Timur Tengah.

sumber : msnbc/ap
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement