Jumat 10 Dec 2010 01:57 WIB

Taiwan Konfirmasikan Produksi Massal Rudal Penjelajah

ilustrasi
ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI--Taiwan telah mengkonfirmasikan pertama kalinya bahwa mereka memproduksi massal rudal penjelajah, meski hubungannya dengan China menghangat. "Produksi massal dari persenjataan lokal, di antaranya dengan nama sandi 'Chichun' (Tombak Elang) dan 'Chuifeng' (Pengejar Angin) berjalan dengan sangat lancar," kata Wakil Menteri Pertahanan Taiwan Chao Shih-chang di hadapan parlemen pada Rabu (8/12).

"Masalah suku cadang dan komponen kunci yang sebelumnya memperlambat pembuatan telah diatasi," katanya menjawab pertanyaan oleh anggota parlemen Lin Yu-fang. Proyek Chichun mengacu pada rudal penjelajah Hsiungfeng 2E, timbalan Taiwan terhadap rudal Tomahawk buatan Amerika Serikat.

Chuifeng merupakan proyek untuk mengembangkan rudal supersonik anti-kapal yang sudah dinantikan pulau itu. Chao menolak untuk memberi rincian jarak tempuh rudal tersebut atau jumlah yang akan diaktifkan. Rudal jelajah dapat diluncurkan dari darat atau perairan, dan mampu menghantam bandara dan markas rudal di tenggara China, demikian juga kota besar seperti Shanghai dan Hong Kong, menurut laporan media lokal.

Ketegangan di sekitar Selat Taiwan telah mereda sejak Ma Ying-jeou dari partai Kuomintang yang pro-China berkuasa pada 2008 dengan misi memperbaiki hubungan perdagangan dan memperbolehkan wisatawan China lebih banyak. Namun China tetap menolak meninggalkan kemungkinan menggunakan kekuatan untuk mengambil alih pulau itu, yang sudah memerintah secara tersendiri sejak berakhirnya perang sipil pada 1949.

Pentagon mengatakan dalam laporan tahunan kepada Kongres pada awal tahun ini bahwa perkembangan militer China terhadap Taiwan terus berkelanjutan meski hubungan politik membaik.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement