Kamis 27 Jun 2013 20:17 WIB

Kondisi Nelson Mandela Semakin Memburuk

Red:
Nelson Mandela
Nelson Mandela

JOHANNESBURG -- Juru bicara pemerintah Afrika Selatan mengatakan kondisi Nelson Mandela semakin memburuk dalam 48 jam terakhir.

Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, telah membatalkan rencana perjalanannya setelah mengunjungi pahlawan anti-apartheid itu semalam.

Zuma mengatakan Mandela dalam kondisi kritis di rumah sakit di Pretoria, di mana dia harus mendaptkan peralatan penopang hidup dan sedang dirawat karena infeksi paru-paru.

Warga terus berkumpul di luar gerbang rumah sakit sambil berdoa, membawa bunga dan kartu buatan sendiri untuk mantan pemimpin mereka yang sangat dicintai.

Anggota keluarga Mandela telah berbicara secara pribadi dengan para kepala suku di kampung halaman Mandela dari Qunu.  "Selama 48 jam terakhir, kondisi mantan presiden Madiba (nama marga Mandela) telah turun," kata juru bicara presiden Mac Maharaj kepada penyiar SABC.

Dia menolak untuk mengomentari laporan media bahwa hidup Mandela tergantung oleh alat yang digunakan oleh  rumah sakit Pretoria.

Mandela telah dirawat inap selama 20 hari di rumah sakit. Ini adalah rawat inap keempat dalam enam bulan terakhir.  Mandela, yang menjadi presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan pada tahun 1994 akan merayakan ulang tahun ke-95 pada 18 Juli nanti.

Mandela memiliki sejarah masalah paru-paru sejak di penjara Robben Island sebuah kamp dekat Cape Town.

Ia dibebaskan pada tahun 1990 setelah ditahan selama 27 tahun di balik jeruji besi dan menjabat sebagai Presiden pada kurun waktu  1994-1999.

Meskipun Mandela telah lama meninggalkan panggung politik dan belum pernah terlihat di depan umum sejak 2010, dia tetap menjadi simbol menjulang dalam kehidupan publik Afrika Selatan.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement