Kamis 19 Jun 2014 19:34 WIB

Jarang Terpapar Sinar Matahari, Jutaan Warga Australia Kekurangan Vitamin D

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, NEW SOUTH WALES --  Tanggal 20 Juni, diperingati sebagai Hari Kepedulian Vitamin D di Australia. Data Biro Statistik Australia menemukan empat juta warga Australia kekurangan vitamin D.

Puncak peringatan Hari Kepedulian  Vitamin D di Australia akan diselenggarakan pada Sabtu (21/6) malam  di puncak musim dingin, yang merupakan hari dengan paparan sinar matahari terpendek selama setahun.

Momen peringatan seperti ini menjadi signifikan bagi warga New South Wales (NSW). Pasalnya, studi terbaru menunjukkan, warga di negara bagian ini semakin sedikit terpapar cahaya matahari karena terlalu terfokus pada kerjaan mereka. Riset tersebut mengungkapkan kalau lebih dari separuh pekerja di NSW diketahui menghabiskan sebagian besar hari-hari mereka di dalam ruangan, dan hanya  mendapatkan sedikit paparan cahaya matahari. Mereka juga diketahui banyak melewatkan jam istirahat makan siang karena  terlalu sibuk.

 

Budaya kerja yang terikat dengan meja kerja semakin meningkat, tanpa sadar kita sekarang hidup, bekerja dan bermain hampir seluruhnya dilakukan di dalam ruangan. Terlebih lagi selama musim dingin, sampai kegiatan olahraga saja dilakukan di dalam ruangan.

 

Jadi tidak mengherankan jika Biro Statistik Australia menemukan bahwa empat juta warga Australia kekurangan vitamin D. Salah satu alasan utama yang membuat orang jarang keluar ruangan untuk menghirup udara segar dan sinar matahari adalah karena tekanan kerja dan impian mereka.

Seperti  diketahui  vitamin D sebagian besar bersumber dari matahari dan sangat penting untuk kesehatan tulang dan fungsi otot karena perannya dalam penyerapan kalsium.

Bukti-bukti dari sejumlah riset menunjukan bahwa bukan  hanya penyakit tulang seperti osteoporosis yang dipengaruhi oleh kekurangan vitamin D.

Profesor Robin Daly, seorang ahli Vitamin D dari Universitas Deakin mengatakan ada perdebatan berkembang tentang dampak kekurangan vitamin D terhadap  sejumlah kondisi kesehatan lainnya. "Peningkatan sejumlah indikator menunjukkan bahwa Vitamin D juga dapat mempengaruhi berbagai gejala lain seperti kesehatan jantung, fungsi kekebalan tubuh, kesehatan mental dan kesejahteraan," kata profesor, baru-baru ini.

Pada hari Kepedulian Vitamin D pada Jum’at (20/6) besok, seluruh warga Australia didorong untuk rehat sebentar dan keluar ruangan selama jam kerja untuk memenuhi kebutuhan paparan sinar matahari yang diperlukan tubuh setiap harinya.

Psikolog Ainsley Salisbury meyakini rehat semacam itu dapat mengubah budaya berkutat di meja kerja yang banyak terjadi di lingkungan kerja, sekaligus dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas pekerja.

Dia mengatakan riset terbaru menunjukan adanya keterkaitan langsung antara kadar vitamin D yang rendah dengan apa yang disebut gejala ‘presenteeism", dimana para pekerja secara fisik hadir namun menunjukan produktifitas dan kinerja yang rendah.

Dan dia menunjukan kalau riset yang lain juga mengungkapkan lebih dari sepertiga lingkungan kerja di Australia menghadapi tingkat semangat kerja yang rendah.

Psikolog Ainsley menilai hal itu tidak mengherankan mengingat para pekerja di Australia memiliki beban kerja yang terlalu berat, banyak bekerja di dalam ruangan dan budaya bekerja lama pada suatu institusi.

Jadi sesaat menjauhlah dari meja kerja anda untuk beristirahat sejenak dibawah panas matahari dan menghirup udara segara guna meningkatkan kesehatan, semangat kerja dan produktivitas anda!

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement