Rabu 09 Jul 2014 22:55 WIB

Empat Hal ini Picu Kekhawatiran Remaja Sydney

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sebuah laporan terbaru yang dirilis kemarin menyebutkan,  sexting, homophobia, kesehatan mental, dan obesitas menjadi kekhawatiran utama generasi muda di Sydney Utara

Kesimpulan ini terungkap dalam Laporan Realitas DIY yang dirilis oleh organisasi Youth Action NSW di Parramatta, Sydney Utara. Laporan ini juga menekankan 21 rekomendasi bagi pemerintah negara bagian yang mencakup 7 isu utama – gender, kebudayaan, seksualitas, kemanusiaan dan kesehatan fisik dan mental.

Laporan ini disusun berdasarkan pengumpulan data dari partisipan dalam konferensi What's Up West? Di Penrith tahun lalu dan konsultasi tambahan dengan remaja, sekolah-sekolah dan layanan soaial.

"Secara keseluruhan, kami telah mewawancarai lebih dari 170 orang remaja  di seluruh area pemerintah lokal di Sydney Utara ,” kata Alex Long, Koordinator Proyek Youth Action NSW, baru-baru ini.

Dia mengatakan laporan ini mementahkan stigma yang beredar di sekitar Sydney Barat kalau remaja dikawasan ini apatis dan mendesak adanya perubahan sosial.

"Anak muda di Sydney Barat ternyata sangat memahami masalah ini, dan mereka juga sangat paham dengan isu tersebut, mereka sangat tertarik dengan isu-isu ini dan berharap dalan dapat terlibat dalam aksi nyata,” katanya.

"Mereka tidak hanya menunggu seseorang melakukan itu tapi mereka rela melakukannya sekarang.”

Anak muda tertarik dengan kesehatan metal.

Seorang partisipan  Ananda Vasudevan  dari Lidcombe mengaku dia sangat khawatir dengan kesehatan mental dikalangan remaja.

"Anak muda ini ingin sekali membantu kawan-kawannya yang banyak menghadapi masalah kesehatan mental seperti depresi, resah tapi tidak tahu bagaimana menyasar topik tersebut,”katanya.

Namun mahasiswa psikologi dari Universitas NSW mengatakan diperlukan upaya pendekatan baru untuk merangkul remaja-remaja tersebut.

"Kita memerlukan pendekatan yang lebih baik melalui diseminasi informasi soal bagaimana mendapatkan bantuan profesional,” katanya.

"Seringkali remaja ini mengatakan mreeka tidak bersedia mendapatkan bantuan profesional karena stigma yang kerap ditimpakan kepada penderita gangguan kesehatan mental,”

Paul Nguyen, 17, dari Guildford, pernah mengalami diskriminasi yang didasarkan pada orientasi sekualnya, ia  sangat tertarik untuk mengetahui lebih banyak soal bagaimana mengatasi homophobia dan diskriminasi seksual.

"Saya menjadi sedih melihat bagaimana orang tidak benar-benar terbuka mengungkapkan diri mereka sendiri karena takut dengan label negatif,”ujarnya.

Pelajar kelas 12 ini menilai pemerintah bisa mengatasi masalah diskriminasi seksual melalui program keragaman gender.

"Kita memerlukan program yang bisa lebih baik mengajarkan orang mengenai keragaman gender,”

"Stigma yang sering disematkan kepada remaja Sydney adalah kami pemalas, tidak bisa diandalkan dan tidak bisa mendapatkan pekerjaan itu benar-benar tidak benar,”

Susan Chen, 19, mendesak pemerintah mengadopsi pendekatan inklusi kebudayaan dalam berbagai kebijakan dan event.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement