Ahad 28 Sep 2014 15:51 WIB

Peternak Australia Terkesan dengan Lalu Lintas Jakarta

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah peternak dari Wilayah Utara Australia saat ini berada di Indonesia sebagai bagian dari program pertukaran dalam industri daging sapi. Salah seorang di antara mereka begitu terkesan dengan lalu-lintas di Jakarta.

Para pengelola peternakan asal Australia itu dijadwalkan bertemu dengan sejumlah pihak  pemangku kepentingan di Indonesia. Mereka akan mengunjungi beberapa lokasi untuk melihat langsung industri ini dan akan didampingi 10 mahasiswa Indonesia yang pernah magang di peternakan Australia bulan Juni lalu.

Salah seorang peternak Australia, Jade Andrews, dari Newcastle Waters Station, yang menampung dua mahasiswa Indonesia dalam program magang tersebut, kini berada di Jakarta.

Menurut dia, program pertukaran ini sangat penting dalam memperkuat hubungan kedua negara. "Para mahasiswa yang magang itu belajar bagaimana kami mengelola peternakan, dan kemudian mencoba menerapkannya sesuai lingkungan dan situasi di Indonesia," katanya, baru-baru ini.

Jade Andrews mengakui terkesan dengan suasana kota Jakarta. "Di sini sangat berbeda. Jadi, bagi mereka, datang dan tinggal di peternakan di Australia benar-benar merupakan pengalaman budaya," jelasnya.

Ia mengakui, ini merupakan kunjungannya yang pertama ke Indonesia. "Sangat menarik. Saya hanya berkeliling naik mobil, dan sudah bisa merasakan pengalaman yang membuka mata saya," tutur Jade.

"Misalnya, tampak tidak ada yang mematuhi aturan di jalan raya, tapi semuanya bisa berjalan sendiri," katanya.

Jade mengatakan, hal itu pula yang ia saksikan ketika menampung mahasiswa Indonesia yang magang di peternakannya.

"Mereka bisa dengan cepat menyesuaikan diri dengan irama hidup di peternakan itu," tutur Jade Andrews.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement