Kamis 20 Nov 2014 20:05 WIB

Jutaan Kepiting Merah Kuasai Pulau Christmas

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, PULAU CHRISTMAS -- Jutaan kepiting merah kini menguasai Pulau Christmas, menyusul tibanya musim bertelur. Bukan hanya pantai, tapi juga jalan raya pulau di selatan Jawa itu dipenuhi hewan yang lincah ini.

Sejalan dengan datangnya musim penghujan di pulau milik Australia ini, kepiting pun mulai berdatangan untuk bertelur dan kawin. Setiap tahun, jutaan kepiting merah akan keluar dari sarangnya dan berkeliaran mencari pasangan.

Menurut Linda Cash dari Christmas Island Tourism Association, pemandangan musim kepiting sangat menakjubkan. "Kita seperti melihat lautan warna merah," jelasnya kepada ABC baru-baru ini.

"Sudah 10 tahun saya bekerja di pulau ini, dan setiap kali selalu terpesona," tambah Cash.

Menurut dia, yang paling menarik adalah kesempatan untuk mendengar bunyi-bunyian yang dihasilkan oleh jutaan kepiting yang berkeliaran. "Bunyinya luar biasa," katanya.

Cash menjelaskan, selama musim kepiting ini, jalan-jalan di Pulau Christmas yang menjadi jalur kepiting akan ditutup. "Ada portal khusus untuk kepiting-kepiting ini," jelas Cash. "Bentuknya sederhana saja, terbuat dari plastik yang tidak bisa dipanjat dan dilewati oleh kepiting."

Tujuan portal ini, kata Cash, untuk mengarahkan kepiting ke jalurnya, yang memang telah disediakan oleh pengelola pulau. "Pulau Christmas memiliki terowongan kepiting yang memungkinkan hewan-hewan ini melintasi jalan dengan aman," jelasnya.

Cash menambahkan, pengelola pulau bahkan membuat jembatan khusus kepiting. "Kepiting akan selalu berusaha untuk sampai ke tujuannya, sehingga mereka akan beralih masuk ke terowongan dan jembatan jika ada portal yang menghalangi perjalanan mereka," katanya.

Menurut dia, atraksi musim kepiting bertelur ini menjadikan Pulau Christmas menjadi tujuan wisata. "Biasanya para turis sudah menjadwalkan untuk datang tepat pada musim kepiting," katanya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement